Foto : http://2.bp.blogspot.com/ |
Hai bunda pernah nggak sich
ngerasain kelelahan yang luar biasa yang terkadang membuat kita ingin menangis
? Yupz, perasaan seperti itu pasti pernah dialami oleh setiap perempuan yang
bernama ibu dan yang baru terlahir menjadi seorang ibu. Ketika menjadi ibu
baru, semuanya tak slalu terlihat indah. Ada masa-masanya kita begitu lemah dan
tak berdaya, apalagi jika tidak ada yang membantu kita mengurus bayi, mengurus
suami dan mengurus rumah. Rasanya pasti sesuatu ya ^_^.
Baca juga : Menjadi Ibu Rumah Tangga Itu Soal Kesempatan
1. Belajar berdamai dengan diri sendiri
Kita yang
dulunya aktif ke sana ke mari dengan bebasnya tetapi kini Cuma ke kamar mandi
aja, ada yang ngerengek nangis minta ikut. Kita yang dulunya klo pergi-pergi
bebas pulang semaunya tapi kini kita harus cepat pulang karena ada malaikat
kecil yang sedang kelaparan dan kehausan menunggu hadir kita minta disusui,
kita yang dulunya slalu tampil cantik dan menawan hingga kemanapun kita pergi
ada mata yang melirik, tapi kini sehabis mandipun kita tak sempat menyisir
rambut karena sudah diiringi dengan latar musik tangisan anak, alhasil bukannya
cantik yang didapat suami tetapi malah mak lampir di dalam rumah dengan rambut
acak-acakan dan mata panda kurang tidur
di malam hari demi buah hati tercinta dll. Banyak sekali perubahan dalam hidup
kita dengan tiba-tiba terjadi begitu saja, syukuri dan belajarlah berdamai
dengan dirimu sendiri. Karena hidup kita kini bukan lagi tentang kita tetapi
tentang malaikat kecil yang polos dan menggemaskan titipanNya.
2. Berdamai
dengan pekerjaan rumah
Disaat kita
benar-benar merasa lelah, tak apa-apalah
bun kita melupakan semuanya dan ikut beristirahat sejenak dengan buah hati.
Biarkan saja lantai itu melambai-lambai minta dibersihkan, biarkan saja baju
itu menumpuk begitu saja dan menunggu hidayah dari kita minta dicuci, biarkan
saja tumpukkan cucian piring slalu memberikan kita kedipan nakal minta
dibersihkan dll. Lupakan semua tentang pekerjaan rumah dan beristirahatlahhh….
3. Mengganti
pikiran negativ menjadi positif
Jika bunda
melihat rumah berantakan oleh mainan anak dan bunda merasa kesal, coba katakann
dalam hati “Nggak apa-apa rumah berantakan yang penting anak dapat belajar dan
bereksplore dengan permaianannya”. Jika bunda melihat tumpukan kain yang perlu
di setrika dan bunda merasa kesal, coba katakan dalam hati “Allhamdulillah
suami dan anakku punya banyak baju untuk dipakai”. Jika bunda merasa kesal
mendapatkan anak slalu membantah instruksi bunda, coba katakana dalam hati “
Wah allhamdulillah anakku sekarang sudah bisa dan berani mengemukakan
pendapatnya dan dapat berpikir kritis” dan masih banyak hal lainnya yang
awalnya membuat pikiran kita negative coba gantikan dengan pikiran yang
positif. Berpikir positif membuat hidup kita lebih bahagia dan mensyukuri sgala
sesuatunya.
4. Jangan
membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain
Jangan kita
sibukkan diri kita dengan membanding-bandingkan diri kita sendiri dengan orang
lain. “Ih ibu itu masakannya enak yah, aku mah apa atuh masak goreng ikan aja, rasanya
nggak tau ikan rasa jahe atau jahe rasa ikan gara-gara kebanyakan jahe T_T atau
niatnya sih mau bikin perkedel tapi jadinya malah jadi remahan perkedel
gara-gara hancur pas di goreng hiks T_T” #Curhatttttt ^_^. Membanding-bandingkan
diri sendiri itu melelahkan bun lebih baik kita tutupi kekurangan kita dengan
mengasah kelebihan kita di sisi lain. Setiap orang itu berharga dengan caranya
masing-masing, begitu juga dengan diri kita
Baca juga : Cara Mengelola Stres Untuk Para Ibu
Baca juga : Cara Mengelola Stres Untuk Para Ibu
Yuk bun kita sama-sama belajar
dan berjuang menjadi ibu yang baik untuk anak-anak kita, karena menjadi ibu itu
belajarnya setiap hari. Betapa banyak keadaan dari anak menguji kesabaran kita
sebagai ibu, membuat kita perlu berkali-kali mengecas rasa sabar di hati kita.
Walau apapun itu jangan biarkan stok sabar itu sampai habis dan berbahagialah
merawat buah hati tercinta karena masa-masa merawat anak itu tak akan pernah
terulang kembali. Nikmatilah ^_^
Jangan lupa bahagia bunnnnn 😗😗😗😗😗
Hufftt iya maaakkk, lg belajar terus buat berdamai dgn diri sendiri iniii hehe
ReplyDeleteSama teteh, apalagi saya yang masih jadi ibu baru. Taunya cuma baru teori n ilmunya. Belajar prakteknya seumur hidup ya. Semangat kita 😘
DeletePerlu banyak sabar mengelola emosi lagi ya menjadi ibu. Pas capek, pas anak rewel.
ReplyDeleteBener banget teteh. Klo lagi capek trus anaknya lagi rewel lagi. Sebelum kita nenangin anak kita jadinya harus nenangin diri sendiri dulu ya daripada ga sengaja melampiaskan k anaknya jdinya. Ilmunya seuumur hidup ya teh 😘
DeleteMemang ya pas anak2 kadang ngeselin kita jadi marah2 ga jelas padahal ternyata hal itu melatih kesabaran kita.
ReplyDeleteIya bun. Belajar sabar itu sekolahnya seumur hidup ya 😃
DeleteIntinya harus bersabar karena sebagai seorang orang tua kita suatu saat akan mengalami semua hal di atas :D
ReplyDeleteBener bun. Bljar sabar itu seumur hdup ya 😃
Deleteperlu bisa mengelola emosi dan sekali2 hrs refreshing
ReplyDeleteBener bun. Emak2 juga butuh piknik ya 😃
DeleteKadang masih suka membandingkan, hehe... Default kayaknya, eh. Terima kasih sdh diingatkan 😊
ReplyDeleteSama2 bunda 😃
Delete