Akhirnya, hari pertandingan kejuaraan karate itu tiba juga di hari ini. Dari semalam aku dan PakSu ga tenang dibuatnya. Takut anak kami banyak kena pukul di hari tandingnya. Ahhhh lagian, ortu mana sih yang tega ngeliat anaknya kena pukul?. Apalagi bagi kami yang punya trauma kehilangan anak. Membuat kami memiliki rasa takut yang berlebih dari orang tua pada umumnya.
Niat hati, masukin anak Ekskul karate biar anak punya skill buat jaga dirinya sendiri di tengah dunia yang sedang tidak baik2 saja. Bully dimana2, kekerasan seksual, penculikan, dll. Membuat kami merasa perlu membekali anak kami kemampuan menjaga dirinya sendiri karena tak selamanya kami bisa menjaganya. Tentu saja juga nenitipkan penjagaannya ke Sang Maha Hebat yaitu Dia
Tetapi ternyata, di tengah perjalanan. Si Teteh malah kepilih ikut kejuaraan karate dan jujur kami ngga berekspektasi dia menang. Buat kami, dia bisa kepilih ikut aja, udah hebat 😍. Jadi tadi pas beberapa menit mau dipanggil maju, kami semakin tegang dibuatnya karena ternyata pelindung giginya kepanjangan dan harus dipotong lagi. Padahal udah mu maju.
Lalu, aku lari - lari ngambil gunting dan untung ada. Ayahnya yang motongin pelindung giginya dengan tangan yang gemeteran. Allhamdulillah waktunya masih keburu dan ngeliat si Teteh tanding dengan jarak deket, rasanya ya Allah dag dig dug dan ternyata pas diumumin, dia menang ya Allah. Juara 1. Langsung mata kami berdua berkaca - kaca. Ahhhh kami berdua ini, memang selebay ini 😭😂. Karena memang doanya di awal berharap dia baik2 aja. Eh ternyata malah menang. Cuma pengen bilang untuk hari ini "Terima kasih ya Allah untuk momen pertama ini dan di hari ini 🥰..
Ahhhh congraaaats mbaa buat si teteh 🎊🎊🎊🎊. Hebaaat bisa jd juara 1 pula. semoga kedepannya si teteh semakin improve karakternya, bisa meraih sabuk yg paling tinggi. Juga dengan menguasai karate, bisa melindungi dirinya sendiri nanti🤗
ReplyDelete