Halo Teman-teman. Pernah dengar penyakit kusta nggak? Apa kalian sudah tahu apa itu penyakit kusta? Bagaimana penanganannya? Benar ngga sih penyakit kusta itu diakibatkan karena kutukan atau dosa masa lalu si penderitanya?
Nah, daripada kita bingung dan banyaknya baca berita hoax yang membuat kita semakin salah menangkap informasi, bagaimana kalau hari ini aku mau berbagi ilmu tentang kusta ini langsung aku dapatkan informasinya dari ahlinya?
Jadi ya, pada hari Senin, 13 Oktober 2021, jam 9 pagi, aku menonton Live streaming Youtube dari ruang publik KBR dengan tema "Gaung Kusta di Udara". Pada acara ini mengundang dua narasumber yang memang berkompeten di bidangnya yaitu dr. Febrina Sugianto selaku Junior Technical Advisor NLR Indonesia dan Ibu Malika sebagai Manager Program & Podcast KBR
Nah Teman-teman, menurut dr. Febrina Sugianto penderita kusta sudah mengalami penurunan di tahun 2021 ini dibandingkan pada tahun 2019. Walau begitu, tetap menjadi penyakit yang perlu kita perhatikan dikarenakan Indonesia berada di peringkat ke tiga di dunia dengan penderita kusta terbanyak. Selain itu, di daerah luar pulau Jawa, masih banyak penderitanya yang dikarenakan kurangnya akses di tambah banyaknya stigma negatif masyarakat pada si penderita kusta itu sendiri.
Pixabay |
Masih banyak masyarakat kita menganggap orang-orang yang terkena kusta diakibatkan oleh kutukan atau dosa mereka sendiri. Sehingga banyak penderita kusta akhirnya tidak mau mendapatkan pengobatan.
Bu Malika pun menambahkan bahwa banyak penderita kusta yang dikucilkan oleh masyarakat karena mereka takut tertular sehingga si penderita kusta ini terlambat untuk mendapatkan penanganan karena rasa malu.
Apa itu penyakit kusta?
Penyakit kusta adalah penyakit yang menyebakan lesi kulit dan kerusakan saraf.
4 Mitos tentang Kusta
dr. Febrina Sugianto menuturkan ada 4 mitos di kalangan masyarakat yang menganggap kusta itu:
1. Terjadi karena kutukan
2. Kusta bisa menular hanya lewat sentuhan
3. Orang yang kena kusta pertanda orang itu tidak bersih
4. Kusta tidak bisa disembuhkan
Di karenakan 4 mitos itu, membuat si penderita kusta semakin dikucilkan dan terlambat mendapatkan penanganan. Padahal sebenarnya walau penyakit kusta itu bisa menular, tapi penularannya tidak secepat yang kita bayangkan sampai harus diasingkan
Penularan Penyakit Kusta
- penyakit kusta bisa ditularkan jika terjadi kontak erat selama lebih dari 15 jam dengan si penderita
- serumah
- interaksi yang intens
Jadi penularan penyakit kusta ini nggak secapat Covid ya Teman-teman dan jika si penderita kusta sudah dapat pengobatan, maka kusta ini tidak akan menularkan lagi. Jadi jangan takut ya
Baca juga: Cara Menerapkan Protokol Kesehatan di Zaman Now
Baca juga: Bolehkah Ibu yang Terkena Covid 19 Tetap Menyusui Anaknya?
Pengobatan untuk Penderita Kusta
Pixabay |
Untuk pengobatan penderita kusta itu sendiri sudah mudah ya Teman-teman. Kita tinggal bawa penderita kusta ini ke puskesmas. Nanti pengobatannya bisa dilakukan di puskesmas. Pengobatan kusta ini memerlukan waktu yang panjang.
Oleh karena itu, Bu Malika mengatakan betapa pentingnya penderita kusta ini perlu kita support dan pentingnya kita mengedukasi literasi masyarakat kita agar mematahkan stigma negatif masyarakat pada penderita kusta.
Menurut Bu Malika, sejauh ini sudah banyak cara mensosialisasikan tentang kusta ini pada masyarakat kita seperti dengan mengudarakan tentang kusta ini di radio, lewat tulisan para blogger, media dan dengan beberapa lomba yang diadakan lewat medsos.
Harapannya Bu Malica, semoga lewat sosialisasi ini, stigma negatif masyarakat pada penderita kusta bisa dihilangkan perlahan-lahan.
So, buat kita yang punya saudara atau orang terdekat yuk dukung mereka untuk segera mendapatkan pengobatannya ya dan si penderita kusta ini jangan dikucilkan. Karena kusta ini bisa sembuh kok asal mengikuti pengobatan
No comments
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung ke Blog saya. Semoga bisa memberi manfaat. Mohon untuk tidak meninggalkan Link Hidup, ya 😃 dan komentar Ayah Bunda bisa muncul setelah lewat persetujuan saya dan saya mohon maaaf sekali, jika ada komen tak sempat terbalas oleh saya karena keterbatasan saya. Maaf. Terima kasih 🙏