(dok. tvN via Hancinema) |
Belajar tentang Bully dari Drama Korea True Beauty. Ibu-ibuuuu udah pada nonton drama korea True Beauty belum? Di drakor ini kental banget menceritakan tentang bully hanya karena fisik. Aku ga tau knapa sering lihat drakor-drakor itu banyak bercerita tentang bully. Aku ga tau apakah bully ini memang budaya di sana atau memang kebetulan aja yang aku tonton kebanyakan tentang bully. Entahlah, apapun itu aku memang menyakini bully itu ada di mana-mana
Nah, yang aku ambil dari drakor ini, betapa bully ini bener-bener bisa ngerusak mental anak dan bikin anak trauma bahkan bisa jadi berpikiran untuk bunuh diri. Otomatis dong aku langsung inget ke Erysha. Iyalah aku takut Erysha jadi korban bully suatu hari nanti dan aku lebih takut lagi kalau Erysha jadi pelakunya. Amit-amitlah ya, jangan. Cuma kan bully ini udah ada dimana-mana ya. Jadi ya kita ga bisa menghindari anak kita dari bully ini. Lalu apa dong yang harus kita lakuin atau mempersiapkan anak kita bertahan dengan bully ini?
Baca juga: Bagaimana Cara Menangani Anak yang Suka Memukul?
Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Jika Anak Kita Dibully?
Penyebab Anak Menjadi Pelaku dan Korban Bully
Kita tu sadar nggak sih, kalau kebanyakan dari kita itu takut anaknya jadi korban bully tapi tanpa disadari kita itu suka membully anak kita sendiri? Kayak apa sih contohnya? Ketika kita memaksa anak kita mengikuti semua maunya kita dan kita lupa anak punya hak untuk menolak, ketika kita suka meneriaki anak, membentak-bentaknya, mendorongnya dan bahkan sering memukulnya. Dan anak kita cuma bisa terdiam menangis ketakutan menghadapi kita.
Persisss bukan kayak adegan bully di film-film dan realitanya? Nggak ada bedanya kan kita ama tokoh pembully di sana? Sayangnya kebanyakan kita suka nggak sadar bahwa kita telah membully anak kita sendiri
Nah, bibit-bibit bully dari rumah inilah awal mulanya kenapa banyak pelaku bully atau jadi lemah ketika dibully ketika di luar sana. Menjadi pelaku bully karena ia melihat itu, belajar itu, meniru itu dan diperlakukan seperti itu ama ortunya di rumah.
Jadi jangan aneh kenapa anak bisa jadi pelaku bully atau bisa jadi dia jadi lemah, ga mampu bertahan ketika dibully di luar karena terbiasa dipaksa dari rumahnya, dipaksa untuk menurut. Jadi pas dia di luar sana, terbentuk karakter lemah yang mau juga untuk dipaksa oleh orang lain
Selain pola asuh keras bisa mnyebabkan anak mudah jadi pelaku atau korban bully, pola asuh memanjakan anak pun bisa cenderung membentuk karakter anak mudah jadi pelaku bully. Kenapa? Karena dia terbiasa mendapatkan apa yang dia mau di rumah, jadi ketika anak seperti ini ada di luar sana, dia akan memaksa anak lain pula untuk mengikuti apa yang dia mau dan dia merasa superior dari orang lain atau bisa sebaliknya dia jadi mudah jadi korban bully karena dia tidak punya kemampuan apa-apa atau memiliki daya juang yang rendah karena terbiasa disuapi dari rumah.
Jadi ketika di luar dia ga punya kemampuan atau kekuasaan mengendalikan orang lain untuk mengikuti maunya dia, maka dia yang akan jadinya begitu lemah di luar
So, apa dong yang harus kita lakuin biar anak kita ga jadi pelaku bully dan bisa bertahan menghadapi bully? Ini menurut teorinya ya ibu-ibu. Kalau soal jam terbang mah, aku masih minim banget
Baca juga: Yuk Stop Rantai Bullying dengan Mendongeng
Cara Menghadapi Bully
Pixabay |
2. Stop jadi orang tua yang suka memanjakan anak
3. Stop berikan tontonan kekerasan pada anak kayak yang ada di film kekerasan, sinetron yang isinya ada kekerasannya atau apalah
4. Bangun bonding yang kuat dengan anak
5. Bantu anak untuk temukan sinarnya atau potensinya karena ini akan membantunya untuk percaya diri dan merasa berharga
6. Berikan label positif pada anak bahwa kamu cantik, baik, dll
7. Berikan pemahaman yang baik pada anak. Apa itu cantik? Jelaskan pada anak bahwa tidak semua yang kita inginkan itu bisa kita dapatkan dengan mudah. Apa itu kebaikan? Intinya dampingi anak menemukan jati dirinya dan kuatkan anak dari dalam. Jika di dalamnya udah kuat, dia ga akan mudah dibully di luar sana
8. Ikuti anak ilmu bela diri (ini kalau anaknya mau)
9. Peran ayah penting banget di sini apalagi bagi anak perempuan. Karena anak perempuan itu belajar kelembutan dari ibunya dan belajar kekuatan atau ketangguhan itu dari sosok ayahnya
10. Lawan bully dengan prestasi
11. Ajak anak berdiskusi apa yang harus dilakukan kalau suatu hari nanti dia dibully. Seperti harus lari kemana, harus kasih tahu siapa, dll
12. Ada lagi ga? Ini baru sekilas yang aku inget soalnya
Belajar tentang Bully dari Drama Korea True Beauty
soompi.com |
1. Kurangnya bonding orang tua dengan anak. Membuat anak memendam masalahnya sendiri bahkan ketika ia dibully
2. Kurang kuatnya sosok ayah di sana. Ayah dari pemeran utama drakor ini lemah dan kurang kuat.
3. Ibunya pemeran utama ini lebih banyak memarahi anaknya dari pada mengungkapkan rasa cintanya
4. Pemeran utama belum dipahamkan oleh orangtuanya, bahwa cantik sesungguhnya itu berasal dari dalam. Bukan selalu mengandalkan riasan
Nah, itu dia pelajaran tentang bully yang aku dapetin dari drama korea True Beauty. Kalau kamu?
makaish sharingnya, edukasi dari drakor
ReplyDeleteDi drama ini, yang jadi korban bully tuh orang-orang dengan fisik yang kurang menarik. Agak miris sih karena hanya gara-gara fisik sampai harus jadi korban bully. Apapun alasannya, tindakan pembullyan tidak bisa dibenarkan. Dari drama ini juga jadi banyak belajar kalau gak semua yang good looking itu juga good atitude.
ReplyDeleteaku pernah mengalami apa yang dialami ju jyung, bunda. Hanya karena wajahku (katanya) jelek aku dijauhi beberapa anak. Tapi bener kata bunda, lawan dengan prestasi, Nah alhamdulillah aku bisa dapat ranking sehingga mereka gak bisa membullyku lebih jauh karena mereka juga gak lebih pintar dari aku, hehe
ReplyDeleteSaya juga menulis topik yang serupa mba di blog. Memang efek bullying tu seserem itu ☹
ReplyDeleteAku blm nonton drakor ini mba, tapi udh aku masukin ke list. Aku juga sbnrnya takuuut Kalo nanti anakku terkena bully ato sebaliknya :(. Jangan sampe semoga....
ReplyDeleteTapi dari dini, aku udh selalu bilang, jgn diem aja kalo dibully, dan hrs lapor ke aku ato papinya. Krn biar bagaimanapun kami ga akan trima kalo anak sampe dibully di sekolah. Aku selalu tekanin, kalo melaporkan bully yg terjadi itu ga sama dengan mengadu. Jd mereka ga ush takut.
Tapi semoga anak2 kita semua dijauhkan dr bully ini yaaa :(
Kalo denger kata bullying, langsung terlintas dua kasus yang sangat viral waktu itu,
ReplyDeletepara mahasiswa STPDN - which is para calon pegawai negeri - dan kasus Audrey siswi Pontianak yang dimasukkan ke keranjang sampah
Terlepas dari alasan di balik itu semua, kekerasan memang sudah menjadi "adat buruk" di dunia anak sekolahan
Dryiju sekali denhan poin 10:Lawzn bully dengan prestadi. Kl sdh berprestasi di bidang apa pun, siapa juga yg berani ngebully.Iya, kan? At least kalaupun ada kecil sekali kemungkinan terjadinya.
ReplyDelete