Benarkah Semua Ibu itu Hebat? Aku sering dengar atau baca yang katanya bahwa semua ibu itu hebat, nggak ada yang nggak hebat. Semua orang tua itu baik nggak ada yang nggak baik. Kata-kata seperti inilah yang bikin kita makin malas memperbaiki diri. Kenapa? Karena ngerasa diri kita ini sudah baik, sudah hebat.
Kalian tau, aku nggak percaya ama kata-kata itu. Buktinya tadi pagi aku baca berita orang tua yang sampai hati membunuh anaknya sendiri karena belajar online. Aku pun sering mendengar orang tua yang mencaci maki dan menghardik anaknya sendiri dengan kata-kata kasar dan merendahkan bahkan di depan umum.
Masa orang tua abis memukuli anaknya dan bilang ke dirinya sendiri bahwa "Aku adalah orang tua yang baik". Helloooo yang bener aja. Masa abis mukulin anak masih ngerasa diri baik. Terus gimana kita mau belajar dari kesalahan kalau selalu ngerasa diri kita ini selalu baik bahkan setelah melakukan kesalahan pada anak?
Akui kalau kita salah lalu perbaiki. Bukannya sibuk menyalahkan orang lain "Abisnya anaknya nakal begini begitu" Atau sibuk mencari pembenaran atas kesalahan yang kita lakukan atau jangan juga sibuk menyalahkan diri. Terus gimana caranya kita mau belajar memperbaiki diri kalau kita nggak mau mengakui kesalahan sendiri. Terus kalau kita sibuk menyalahkan diri sendiri terus kapan memperbaikinya juga kan?
Lalu, apakah kita setelah memperbaiki diri langsung menjadikan diri kita sempurna? Ya nggaklah. Orang tua sempurna itu nggak ada. Paling tidak, ketika kita memperbaiki kesalahan kita, kita bisa mengurangi sedikit demi sedikit kesalahan kita itu.
Dan apakah aku pun sudah menjadi orang tua yang baik? Ya belumlah. Masih banyak proses, masih banyak belajar, dan masih banyak PR di dalam diri. Yang penting kita mau mengakui dulu kalau kita salah baru bisa memperbaiki.
Baca juga: 3 Hal yang Bisa Dilakukan Setelah Melakukan Kesalahan
Baca juga: Menjadi Ibu itu Tentang Keikhlasan
Ini sudut pandang ke diri sendiri ya. Bukan sudut pandang yang dilemparkan pada orang lain. Kalau ke orang lain mah, ngeliat ibu memarahi anaknya, kita bisa memaklumi mungkin ibu itu sedang lelah, walau bukan berarti membenarkan kesalahannya. Kecuali ada orang tua yang kemarin sampai hati memukuli anaknya sendiri sampai meninggal karena belajar online, itu baru kita tidak bisa memaklumi karena itu pembunuhan dan latar belakang orangnya dalam keadaan sadar bukan punya penyakit kejiwaan
Tulisan ini untuk mengingatkan diriku sendiri. Bahwa jangan pernah merasa diri ini sudah menjadi ibu yang baik, ibu yang hebat, karena ketika kita sudah merasa baik dan hebat, ketika itu kita sudah memutuskan untuk berhenti belajar untuk lebih baik. Baca juga semua tentang dunia ibu di sini ya "Dunia Ibu"
Aku kalo ditanya begitu juga, lgs malu jawabnya mba -_-. Udh jelas naluri keibuan aja msh sering kalah Ama keinginan pribadi. Untungnya ada suami yg rajin ingetin dan bimbing, apalagi dia memang jauuuh LBH family man . Aku samasekali ga sabaran orangnya. Jd kdg suka kelepasan kalo marahin anak, walopun hanya sebatas marah. Aku ga akan main tangan. Tp tetep aja abis itu nyesel. Aku tau kok itu bisa mempengaruhi anak banget :(.
ReplyDeleteSemoga aja sabar ini bisa bener2 dipupuk lama2, biar menghadapi anak juga tenang dan sabar