Mama adalah Semangat
Hai saya Yeni. Dahulu sewaktu saya kecil, saya suka sekali berandai-andai "Andai aku tidak terlahir dari keluarga yang seperti ini" atau "Coba aja aku, dibesarkan oleh ibu yang lain, ya" saking saya merasa tidak bahagianya dengan hidup saya sewaktu itu.
Saya dilahirkan dari keluarga yang tidak mampu. Papa saya hanya seorang tukang koran dan ibu saya, ibu rumah tangga. Dan kami 5 bersaudara dengan anak ke 1 sampai ke 3, jarak usianya yang amat berdekatan. Terlebih papa saya hanya lulusan SD dan ibu saya hanya bisa bersekolah sampai kelas 2 SD.
Terbayang bagaimana cara kami dibesarkan oleh orangtua yang memiliki keterbatasan ilmu, kakak dan adik yang masih kecil-kecil dan tekanan perekonomian? Yah, saya hidup dengan keras sekali. Karena saya sadar, saya berasal dari keluarga miskin. Menyadarkan saya untuk tekun belajar dan berusaha mendapatkan bantuan dari SD sampai saya SMK.
Dari kecil, ketika anak-anak yang lain sibuk bersekolah dengan menaiki kendaraan. Saya pun sibuk pula berjalan kaki sambil mengantar koran. Karena saya tahu, untung dagang koran papa, hanya bisa untuk makan kami dan tempat tinggal. Bahkan lebih sering kurangnya. Sehingga membuat papa sering berhutang pada orang lain, agar kami masih bisa makan dan punya tempat untuk berteduh
Kami mengontrak di sebuah kamar kecil dan diisi oleh 7 orang di dalamnya. Sehingga kami tidak memiliki ruang privacy untuk diri kami sendiri. Rumah kami berada di sebuah gang sempit nan kumuh. Bahkan kotoran tikus pun dengan mudahnya ditemukan dimana-mana.
Saya pun dari kecil sudah mengerti keadaan keluarga. Sehingga, membuat saya tak banyak meminta pada mama dan papa. Saya tumbuh begitu dewasa, di usia saya yang masih kanak-kanak.
Sepulang sekolah, saya suka langsung lanjut berjualan koran di pasar menggantikan papa atau mama. Namun, ketika masuk SMK. Mama dan papa tidak memiliki uang untuk memasukkan saya ke SMK waktu itu, yang saya ingat mama sampai menjual perhiasan emasnya agar anak-anaknya bisa bersekolah.
Karena sekolah kami semakin tinggi dan membutuhkan biaya sekolah yang lebih besar lagi, akhirnya, membuat mama terpaksa ikut berjualan kue di pasar. Beliau selalu berangkat berjualan dari jam 2 shubuh sampai jam 7 pagi. Setelah itu, bergantian dengan papa untuk berjualan koran.
Mama, seseorang yang tangguh dan berkemauan keras. Walau sedang hamil besar, hujan dan bahkan sakit, mama tetap memaksakan diri untuk berangkat ke pasar, demi kami anak-anaknya.
Sedangkan papa, seorang perokok berat. Hidupnya yang sulit membuatnya senang melarikan diri pada rokok yang perlahan-lahan membunuhnya. Membuat papa sering keluar masuk rumah sakit dan membuat mama harus menanggung semuanya seorang diri.
Dulu, waktu pertama kali mendengar papa masuk rumah sakit, sewaktu saya pulang sekolah. Rasanya hati saya sakit mendapatkan kabar itu. Saya suka menangis dan menunggui papa di rumah sakit. Tetapi, setelah itu saya menjadi terbiasa untuk menghadapi situasi dan kondisi seperti itu
Ketika SMK, saya sibuk berorganisasi sebagai bentuk pelarian atas ketidaknyamanan saya di rumah dan keadaan saya. Sehingga, terkadang membuat saya suka menangis dahulu sendirian sebelum berangkat sekolah atau menangis sepanjang jalan ketika akan ke sekolah.
Ada satu momen yang tak akan pernah saya lupakan dalam hidup saya. Saya ingat sekali, waktu pagi-pagi berangkat sekolah, saya meminta uang ongkos pada mama di pasar, karena memang sekolah saya jauh dari tempat tinggal saya. Tetapi ternyata, jualan kue mama belum laku pagi itu. Padahal mama sudah berjualan dari jam 2 shubuh, tetapi belum ada pembeli sama sekali. Membuat mama terpaksa meminjam uang orang lain di depan saya, agar saya tetap bisa berangkat ke sekolah.
Saat itulah tangis saya meledak di sepanjang jalan melihat uang yang mama berikan pada saya. Tangis yang saya tahan-tahan agar tak tumpah di depan mama. Lalu meledak di sepanjang jalan hingga saya tak mempedulikan orang-orang yang lewat sibuk memperhatikan saya. Pada saat itu pulalah saya berjanji pada diri saya sendiri, bahwa saya akan membahagiakan mama suatu hari nanti. Dan itu, saya catat baik-baik di lubuk hati saya yang terdalam.
Waktu sekolah, selain suka berjalan kaki agar bisa menghemat uang. Saya pun suka tidak jajan di sekolah. Saya suka kelaparan di sekolah, karena uang jajan yang tidak seberapa di kasih mama, suka saya tabung untuk keperluan sekolah seperti harus membeli buku, atau pun untuk membayar renang yang wajib diadakan ketika ujian sekolah. Sedangkan biaya bulanan sekolah saya, gratis dari bantuan sekolah. Begitulah salah satu cara saya meringankan beban mama dan papa
Ketika lulus dari SMK. Membuat saya sulit mendapatkan pekerjaan, karena saya tidak menyukai jurusan yang dipilihkan mama untuk saya. Akhirnya, setelah lulus dan tidak mau merepotkan mama lagi, saya nekat membawa ijazah saya lalu datang ke ITC Kebon Kelapa Bandung, yaitu sebuah pusat pemberlanjaan di kota Bandung.
Saya memberanikan diri untuk bertanya pada setiap toko apakah membutuhkan karyawan toko atau tidak. Dari sekian toko yang saya datangi, allhamdulillah ada yang mau menerima saya jadi SPG di tokonya. Dan saya merasakan untuk pertama kali berdiri berjam-jam di toko karena kebetulan saat itu pada momen mau lebaran.
Saya pernah mencoba melamar pekerjaan di pabrik, dan saya pun pernah bekerja sebagai sales pulpen yang mengetuk pintu rumah setiap orang. Hanya demi bisa memberikan mama uang dan membahagiakan mama. Saya tanggalkan gengsi dan rasa malu saya. Saat itu, usia saya masih belasan tahun.
Hingga suatu hari, saya memiliki kesempatan untuk merubah jalan hidup saya. saya mendapatkan lowongan pekerjaan di TK untuk menjadi seorang guru pendamping anak berkebutuhan khusus dan saya mendapatkan pelatihan menangani anak berkebutuhan khusus di sana dan saya digaji Rp. 300.000,- perbulan.
Gaji yang kecil ya, tetapi memang begitulah jika kita bekerja di dunia pendidikan. Dunia pendidikan, bukan dunia untuk mengayakan diri. Tetapi, di sanalah saya menemukan kesempatan untuk bekerja sesuai passion saya
Dengan kerumitan dan banyaknya permasalahan dari dalam rumah, yang membuat saya tidak tahan. Akhirnya, saya putuskan untuk pergi dari rumah. Walaupun, saya tidak tahu dari mana saya punya uang untuk tempat tinggal, untuk makan dan biaya hidup saya. Karena gaji saya yang masih kecil sekali waktu itu. Tapi, ada satu hal yang membuat saya yakin bahwa
"Allah saja tidak pernah lupa untuk memberi makan seekor semut, apalagi saya, seorang manusia"
Hanya keyakinan itu, menguatkan saya untuk pergi. Beberapa tahun kemudian, papa saya meninggal dan 2 tahun kemudian adik saya pun meninggal karena sakit. Itu sungguh pukulan terbesar dan terberat dalam hidup saya. Dan pada saat itulah, saya merasa gagal menjadi seorang kakak dan itu berbekas sekali hingga detik ini
Dan dengan modal nekat pula, saya memberanikan diri untuk kuliah. Saya buktikan pada dunia, pada siapapun dan pada orang-orang yang telah merendahkan saya dan keluaga saya, bahwa saya seorang anak tukang koran, mampu untuk kuliah, mampu untuk berpendidikan, dan mampu untuk berilmu. Karena
Dan Allah selalu menguatkan saya dalam setiap langkah saya.
"keberhasilan dan kesuksesan itu milik siapapun yang ingin berusaha"
Dan Allah selalu menguatkan saya dalam setiap langkah saya.
"Dimana ada kemauan, di situ ada jalan"
Itu adalah salah satu prinsip yang saya pegang baik-baik dalam hidup saya. Dengan perjuangan yang tidak mudah, saya mengajar dari pagi sampai malam hari sambil kuliah. Agar saya tetap bisa membiayai kuliah saya sendiri, memberikan mama uang, mengontrakan rumah yang layak untuk keluarga saya, dan membiayai hidup saya sendiri dan mama adalah penyemangat saya
Terima Kasih saya untukmu, Mama
Kini saya telah lulus kuliah, telah bertahun-tahun pula menjadi seorang guru. Telah menikah dan menjadi seorang ibu pula. Kini, lewat tangan suami Allah telah memberikan saya rezeki berupa rumah yang lebih dari kata layak untuk ditinggali mama di hari tuanya.
Pembangunan rumah kami dulu di Bandung untuk mama tinggal |
Rumah yang di depannya ada taman, halaman samping dan halaman belakang untuk menyalurkan hoby mama yang suka sekali berkebun. Rumah yang lebih indah dari yang saya banyangkan sebelumnya. Rumah yang suka menyambut kami, ketika kami anak, menantu, dan cucunya pulang untuk melihatnya. Dan mama pun selalu terlihat bahagia ketika kami pulang dan menyambut kami dengan memasak masakan terenaknya.
Nah, Karena mama senang sekali berkebun dan suka sekali pada bunga, oleh karena itu, saya inginnnn sekali memberikan mama bunga cantik sebagai ungkapan sayang saya pada mama di hari ibu.
Makna Hari Ibu Bagi Saya
Sebenarnya, setiap hari bisa saja hari ibu dan setiap hari mengungkapkan sayang pada ibu. Hanya saja, karena kesibukan apalagi setelah menikah dan berjauhan dengan mama, jadi tak bisa lagi untuk ungkapkan rasa padanya secara langsung.
Oleh karena itu, hari ibu saya jadikan momen berharga untuk ungkapkan rasa sayang yang berbeda dari hari biasanya dan dari ratusan malam yang lalu. Karena cinta dan sayang itu tak hanya diungkapkan dengan perbuatan tapi juga butuh kata. Agar orang yang kita cintai tahu betapa kita mencintainya 💕. Untuk itu, ingin sekali saya ungkapkan rasa sayang saya padanya dengan sebuah bunga cantik dari Flower Advisor dan di dalamnya tertulis sebuah kata
" Selamat Hari Ibu, Mama. Yeni sayang Mama selamanya 😘"
Foto: FlowerAdvisor |
Apa itu FlowerAdvisor?
FlowerAdvisor adalah Top Online Florist Indonesia yang menawarkan jasa pengiriman bunga dan hadiah-hadiah di hari yang sama dan hari berikutnya ke Indonesia dan negara manapun di seluruh dunia dengan pelayanan 24 jam di seluruh Indonesia
Saya suka dengan banyaknya pilihan bunga dan warnanya. Bunganya terlihat cantik dan segar seperti orang yang ingin saya berikan. Kemasannya pun menarik, hingga hati siapapun yang melihatnya tertarik untuk berkata " Cantik". Bunga di FlowerAdvisor ini pun harganya terjangkau dan kita bisa memilih sesuai keuangan yang kita punya. Kalian bisa juga memberikan bunga untuk hari ibu ini dan buat momen berharga bersama ibu kalian menjadi begitu spesial dan tak terlupakan 😍
Ingin sekali saya katakan pada mama, terutama di hari ibu
Mama, terima kasih banyak ya, telah membesarkan saya di atas ketidakbahagianmu. Terima kasih banyak telah merawat, mengurus, membesarkan kami dan tetap ada di samping kami, setelah berkali-kali rasanya engkau ingin menyerah, lelah dan ingin pergi. Terima kasih banyak telah bertahan selama ini dan berjuang untuk kami. Sehat selalu ya mama, agar saya selalu punya kesempatan untuk terus membahagiakanmu. Terima kasih Mama. Love You. Doaku selalu untukmu 😘
Mama pasti hepiiii banget kalo dapat hadiah persembahan sang buah hati
ReplyDeleteapalgi FlowerAdvisor nih super recommended ya mba
Iya mba. Bunganya cantik-cantik. Saking cantiknya dan banyak pilihannya sampe bingung mau pilih yang mana hihihi. Rasanya pengen pilih semuanya 😂
DeleteSesekali ungkapkan dengan bunga ya, walaupun tidak terbiasa tapi senang juga ada perhatian. Selamat hari ibu walaupun telat gak apa-apa tya, aku juga mau beli bunga ah buat hari special
ReplyDeleteAyo bun bisa pilih bunga cantiknya di floweradvisor. Bnyak pilihannua soalnya
Deleteaih bahagianya mama punya anak yg berbakti dan sayang pada beliau. salam hormat buat mama ya mba. perlakukan ibu sebaik mungkin selagi masih ada. aku belum lama kehilangan mami yg berpulang november kemarin dan dari pihak suami jg sudah tidak ada ibu lagi.
ReplyDeleteYa Allah. Pelukkkkk bunsayyy 😘😘
DeleteTerharu baca kisahnya. Salam untuk Mama. Semoga Mama selalu sehat dan bahagia. Rangkaian bunga yang cantik pasti akan membuat hati Mama ikut berbunga-bunga, tanda cinta dari anaknya :)
ReplyDeleteMakasih ya Mba 😘
DeleteSaya nangis bacanya. Hiks!
ReplyDeleteTerharu dengan perjuangan orang tua, Mbak Yeni. Terutama apa yang dilakukan mama. Ibu memang selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk anak, ya.
Bener banget Teh. Sini aku pelukkkk 😘😘😘
DeleteWahhh
ReplyDeleteJadi terharuuuuu
Semoga mamanya senantiasa sehat
Amin. Mkasih ya Mba 😘
DeleteTerharu sekali membaca cerita bunda Yeni, semoga mama sehat selalu dan bahagianya punya anak seperti bunda Yeni
ReplyDeleteAduh amin bunsay. Mksh ya 😘
DeleteAku pas lahiran juga dapat buket bunga gitu mbak dan aku seneng banget gitu.. Bunga tu bikin kita bahagia pokoknya
ReplyDeleteHahaha iya bener. Rasanya berbunga2 juga ya hihihi
DeleteYa Allah, aku nangis, Mba baca artikelmu. Rasanya ga cukup 1 buket bunga dari flower advisor untuk membalas jasa mama ya, Mba. Tapi bunga memang pemberian paling pas buat mama. Siapa tau dr tangan mama bunga2 yang diberika bisa menghias kebun indah sesuai hobi mama, yaitu berkebun. Sehat selalu yaaa buat mama Mba Yeni.
ReplyDeleteMksih bunsay 😘
DeleteKarena bunga menjadi bentuk cinta yang sederhana ya Mak... semoga selalu bahagia untuk Mak dan keluarga...
ReplyDeleteAmin. Mksh ya mba say 😍
DeleteTerharu mb, saya baca ceritanya. Alhamdulillah Allah memberi mbak kelancaran rejeki sehingga bisa membuatkan mama rumah yang nyaman untuk ditinggali. Berbahagialah masih ada mama tempat untuk berbagi dan mencurahkan perasaan..Btw bunga dari Flower Advisor cantik-cantik ya...
ReplyDeleteHuhuhu mksh banyak mba. Iya nih bunga dari flower cntik bgt. Sking cntiknya bngung milihnya. Abis cntik smua hihihi
DeleteYa Allah perjuangan bngt ya mba untuk sampai saat ini semoga Kita bisa mndidik anak dgn baik dn nasib lbih baik dr kita,,,cinta Ibu memang luar biada
ReplyDeleteBener bun. Semoga kita bisa jadi ibu yang lbh baik trus untuk anak kita ya
DeleteLuar biasa perjuangan hidup Mbak Yeni. Alhamdulillah sekarang sudah dapat mengubah kehidupan menjadi lebih baik. Masya Allah saya jadi kagum.
ReplyDeletePelukkkk. Mksh ya 😘
DeleteMama selalu ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya ya...terutama untuk soal pendidikan.
ReplyDeletePasti sekarang beliau bangga dengan keberhasilan Bunda Yeni. Semoga beliau sehat selalu ya ...
Amin. Mksh ya teh 😘
DeleteTerharu banget aku mba membaca kisahmu ini. Mama dan dirimu sama-sama perempuan hebat. Layak untuk mendapatkan bunga terindah atas perjuangan hidup kalian. Semoga dirimu dan mama sehat selalu ya mba.
ReplyDeleteHuhuhu mksh mba say 😘
DeleteMasyaAllah sehat2 selalu mamanya ya mbak, pasti gembira sekali karena anak perempuannya selalu inget sama mamanya :D
ReplyDeleteIde kasi bunga ke mama boleh juga tuh sesekali romantis ke mama sendiri yaaa
Iya bener mba romantis bgt ya dan so sweet gtu pke bunga 😘
Deletebahagianya orangtua itu sederhana, diajak ketemuan sama anaknya, ngobrol-ngobrol rasanya bahagia sekali
ReplyDeleteIya bener mba. Bhgia bgt ya
DeleteMamanya awet muda, semoga mama happy terus dan diberikan kesehatan terus
ReplyDeleteAmin mba
Deletembaa aku terharu bacanya, yup semut aja Allah kasih rezeki, apalagi kita ya mba. TItip pelukk cium buat mama hebatnya, sehat sehat terus
ReplyDeleteMksh bunda 😘
DeleteJadi inget mendiang mamaku mba bacabya aku terharu..sayangnya aku ga seberubtung mba masih bisa membahagiakan mama sementara aku nerasa belum sama sekali hhuhuhh
ReplyDeleteAhhh teteh, sini aku pelukkkkk 😘😘😘
DeleteWhat a life journey.. dan banyak cara untuk sampaikan tanda cinta kita pada mama ya mba, termasuk dengan bunga
ReplyDeleteAlhamdulillah Maaakkk sekarang keadaan udah jauh lebih membaik yah :') Seneng banget bisa bahagiain orang tua selama mereka masih ada untuk kita :')
ReplyDelete
ReplyDeleteBegitulah kasih cinta orang tua pada anaknya ya.
Terima kasih sudah berbagi tulisan indah ini, Mbak. Semoga ibunya bisa terus bahagia di hari tuanya.
Duh jadi ingat ibu di desa,
ReplyDeletememang ya Kalau menulis tentang kisah Ibu itu tak ada habisnya apalagi terhadap jasa-jasa nya terhadap kita dan keluarga maka memberi sesuatu yang bernilai bagi beliau itu sangatlah penting
Terharu aku jadinya.😭😭
ReplyDeleteKarena saya juga seorang yang selalu khawatir dengan keadaan orang tua termasuk ibu.
Jadi jikalau saya kerja atau diluaran selalu menelepon kerumah cuma untuk menanyakan kabar ibu.😄😄
Karena apa berkat ibu kita bisa jadi seperti yang sekarang ini. Apapun latar belakang pendidikan orang tua kita, Kita harus tetap bangga terhadapnya. Karena belum tentu kita pun bisa seperti mereka.
Karena apa kasih ibu seperti udara yang menyejukkan jiwa kita sebagai anak. Meski yang kita balas belum sepadan apa yang telah beliau berikan.😄😄
Ok mbak artikelnya menarik untuk selalu mengingatkan saya kepada ibu rumah.😄🙏🙏
Betul kang satria, urus juga ibu di rumah, jangan hanya rongdo aja yang diurus...🏃🏃🏃
DeletePengalaman hidupnya tak jauh beda dengan saya
ReplyDeleteHanya saya kini masih rerus berjuang
Terharu baca ceritanya, karena agak mirip dengan kisah hidupku mbak, cuma bedanya mbak sampai lulus kuliah, sedangkan saya hanya tamat SD saja karena untuk melanjutkan pendidikan ngga ada biaya.
ReplyDeleteSyukurlah bisa memberi mama sebuah rumah, semoga mamanya sehat selalu mbak.😃
bagus mba! keren... sebuah inspirasi ini. semoga saaya bsa demikian
ReplyDelete