"Mba, maaf kenapa anaknya Mba udah 2 tahun tapi kok belum bisa ngomong apa-apa ya. Khawatirnya speech delay. Udah diperiksain belum?"
Langsung jederlah perasaan ibu itu.
"Ya wajar dong dia belum bisa ngomong, kan masih kecil. Tapi jalannya cepet kok. Lagian ya Mba ya setiap anak itu punya tumbuh kembang yang beda-beda. Jadi, jangan disama-samain. Jangan sok tahu ya ama anak saya"
Sayangnya, kebanyakan dari kita orang tua dengan anak speech delay langsung menjawab pertanyaan itu dengan rasa marah dan baper duluan. Tapi lupa bertanya pada diri dan mengevaluasi benarkah yang dikatakan orang itu? Karena kebanyakan dari kita anak yang terlambat bicara dianggap hal sepele. Hiks
Sedih rasanya. Banyak anak-anak speech delay terlambat untuk mendapatkan stimulasi dan intervensi yang seharusnya mereka dapatkan sedini mungkin. Akhirnya jadi mempengaruhi beberapa aspek tumbuh kembangnya seperti aspek psikologisnya, bahasa, perilaku, sosial dan lain-lain.
Anak merasa sedih dan sangat cemas karena dia sulit mengungkapkan emosinya. Akibatnya jadi mempengaruhi perilakunya yang cenderung mudah marah dan tantrum. Kita pun kesulitan memahami keinginan dan perasaan anak. Anak pun jadi semakin sulit bersosialisasi belum lagi cenderung mendapatkan bullyan dari anak-anak yang lain karena anak dianggap tidak mampu bicara.
Baca juga: 6 Cara Mempertahankan Diri dari Bully
Apalagi banyak orang tua yang tidak tidak tahu apakah anaknya termasuk speech delay ringan ataukah gejala awal dari gangguan yang lainnya seperti autis, ADHD dan lain-lain. Complicated kan jadinya. Hiks. Jadi, betapa pentingnya Ayah Bunda deteksi tumbuh kembang anak itu kita lakukan sedini mungkin dan jangan selalu menganggap semua baik-baik saja dan jangan juga parnoan. Semua harus dibarengi dengan ilmu
Wahai Ayah Bunda, memang benar setiap anak itu memiliki tumbuh kembang yang berbeda-beda termasuk bahasanya, hanya saja kita tetap punya tolak ukur apakah kemampuan bicara anak kita sudah sesuai dengan perkembangan anak seusianya ataukah belum. Jangan sampai karena rasa baper kita, menutupi informasi yang seharusnya kita dapatkan
Menurut Psikiater Konsultan Anak & Remaja, dr. Anggia Hapsari, SpKJ (K) , perkembangan berbicara pada anak memiliki tolak ukur. Misal, lanjutnya, saat usia 12-13 bulan, anak seharusnya bisa memiliki satu kosa kata baru selain ‘mama’ dan ‘dada’.
“Tolak ukur perkembangan bicara dan bahasa itu sebagai tolak ukur perkembangan kognitif mereka, intelektual mereka. Jadi menentukan perkembangan pada tahap-tahap selanjutnya,” katanya saat ditemui di Apple Bee Playground, Mal Taman Anggrek, Jakarta, Sabtu (31/8/2019).
Lalu, bagaimana cara kita tahu apakah anak kita termasuk terlambat bicara atau tidak?
Baca juga: Pijat Wajah untuk Anak Terlambat Bicara
Cara untuk Mendeteksi Tumbuh Kembang Anak Sejak Dini
1. Amati, peka dan observasi setiap tumbuh kembang anak
2. Bandingkan tumbuh kembang anak dengan tumbuh kembang anak seusianya yang disertai dengan ilmu
3. Membaca buku tumbuh kembang anak
3. Bisa mengikuti tes perkembangan anak di website terpecaya
4. Konsultasi dengan tenaga kesehatan
5. Membawa anak ke pusat tumbuh kembang anak
Setelah orang tua tahu bagaimana cara mendeteksi tumbuh kembang anak sejak dini, orang tua perlu cari tahu pula apa yang menjadi penyebab anak mengalami speech delay untuk menghindarinya dan agar tidak semakin memperparah keadaan anak
Penyebab Umum Anak Mengalami Speech Delay
Pada umumnya ada beberapa hal yang menyebabkan seorang anak menjadi terlambat bicara
1. Kurang diajak bicara
2. Anak sering terpapar gadget atau menonton TV
3. Kurang diajak interaksi seperti bermain bersama
4. Pola asuh yang salah
5. Mengajarkan anak banyak bahasa sekaligus di usianya yang masih dini sekali sedangkan anak belum bisa bahasa ibu
6. Memiliki gangguan berkebutuhan khusus yang lain
7. Dan lain-lain
Lalu, bagaimana cara menstimulasi kemampuan bicara anak atau anak yang speech delay?
Baca juga: Seputar Anak Berkebutuhan Khusus
Cara Menstimulasi Speech Delay
1. Sering ajak anak bicara
2. Bacakan buku cerita setiap hari
3. Sering bermain bersama anak
4. Kurangi bermain gadget atau TV
5. Ajak anak bermain flash card untuk belajar huruf konsonan
6. Buat permainan meniup baik itu meniup tisu, lilin, balon sabun dan lain-lain
7. Bisa sering belikan anak es krim. Di sini anak akan terstimulasi lidahnya ketika menjilat
8. Ajak anak bersosialisasi dengan teman sebayanya dibawah pengawasan kita
9. Mintalah anak berusaha mengatakan 1 kata yang anak inginkan. Misalnya "minum". Bantu anak mengatakannya dengan melakukan kontak mata dengan mata kita sejajar dengan matanya
10. Apresiasi usaha anak dengan pujian, pelukan, dan lain-lain
11. Membutuhkan stimulasi dan intervensi yang dilakukan oleh ahlinya. Salah satunya bisa dilakukan di Dini.id
Apa itu Dini.id?
Dini.id adalah Startup yang dirancang secara khusus untuk menstimulasi dan intervensi tumbuh kembang anak dengan memadukan teknologi, ilmu psikologi, orang tua dan tim ahli
Apa saja Program Dini.id ini?
1.Sistem assessment online gratis di website www.dini.id yang dapat mengidentifikasi keterlambatan dan potensi dalam perkembangan anak.
2.Kelas stimulasi dan intervensi sambil bermain yang dilakukan di playground-playground mitra yang dirancang untuk mengaktifkan neuron dalam otak sehingga meningkatkan perkembangan kognitif dan menjadi dasar perkembangan tahap selanjutnya terutama untuk belajar.
3.Program assesment, observasi, nvestigasi berkala yang disupervisi oleh psikiater dan psikolog klinis untuk mengoptimalkan perkembangan anak yang berbeda-beda dan unik.
Nah, yuk Ayah Bunda segera kita deteksi tumbuh kembang anak kita sedini mungkin dan jangan anggap sepele speech delay pada anak. Amati apakah kemampuan bicaranya sesuai usia perkembangannya atau tidak. Semakin cepat terdeteksi akan semakin cepat pula anak mendapatkan penanganan yang tepat. Selamat membersamai tumbuh kembang anak kita ya Ayah Bunda. Jangan lupa bersamai anak kita dengan ilmu dan doa. Agar kita bisa memfilter apa saja yang layak masuk pada diri kita dan dengan yang tidak. Dan teruntukmu orang tua dengan anak speech delay. Jangan khawatir harapan selalu ada. Semoga Allah menguatkanmu dan membuatmu semakin hebat lewat anakmu 😘. Semangatttt 😊
Duh gadget pengaruhnya ke speech delay juga yah. Udh susah membatasi anak dengan gadget nih
ReplyDeleteIya bener Bang. Salah satu penyebabnya bisa dari gadget
Deleteanal kedua saya dulu speech delay dan dulu belum kenal (atau belum ada?) dini.id ini. berbagai cara kami lakukan utk merangsang kemampuan verbalnya. Puji Tuhan di usia 2 tahun 4 bulan akhirnya bisa keluar satu kata utuh yaitu "ayah" ^_^. skrg usia 5 tahun kosakatanya sdh sangat banyak tp masih belum.bisa sempurna di huruf r dan k
ReplyDeleteAllhamdulillah. Semoga dengan terus distimulasi semakin optimal ya bun kemampuan artikulasinya 😊
DeleteDulu anak pertama saya cukup bikin khawatir akan speech delay ini mba..
ReplyDeleteusia 2 tahun lebih suka mengeluarkan kata "mhh" kalo ditanya,
memang bisa bilang mama, papa,
tapi kok jarang ngomong, padahal saya selalu cerita dan story telling kalo mau bobok, ternyata ia tipe perekam.
Setelah usia 2,5 tahun, baru ketauan bakat cerewet nya.
Ya ampun, anak itu udah pande merepet kayak emaknya.. hehe
Hihihi kita suka parnoan soalnya ya bun 😂
DeleteAKu setuju banget, teh Yeni.
ReplyDeleteKalau orangtua makin hebat melalui anak-anak mereka.
Bertumbuh dan saling memberi kasih sayang bukan hanya memberi fasilitas yang mematikan kreatifitas dan ruang gerak mereka, seperti paparan gadget.
Kalau menghubungi dini.id apakah nanti akan dilakukan proses screening online?
DeleteKalau begini, dimulai dari edukasi para orangtuanya dulu yaa...agar merubah gaya hidup dan lebih berfokus pada pertumbuhan dan perkembangan anak.
Bisa langsung kontak dini.id nya Bun dan memang ortu juga perlu mendapatkan edukasi agar bisa timbul kerja sama oleh orang tua dan tim ahli dalam mengoptimalkan kemampuan anak 😊
DeleteKurang diajak bicara dan terpapar gadget terlalu dini jadi penyebab ponakanku yang mengalami speech delay juga. Waktu itu karena orangtuanya dua-dua bekerja dan anak banyak sama pengasuh. Nah biar anak tenang sama pengasuh dikasi gadget terus. Tapi setelah tahu sebabnya, dan mulai dijauhkan dari gadget juga, ponakanku yang sebelumnya speech delay sekarang malah banyak ngomong. Ceriwis sekali
ReplyDeleteWah allhamdulillah ya Mba Monica 😊
DeleteLampu kuning kalau anak sudah speech delay di atas 2 tahun. Salah satu teman blogger juga ada yang begitu, bahkan usia anaknya sudah 3 tahun. Setelah aku amati memang gadget yang telah mempengaruhi.
ReplyDeleteIya bener mba. Gadget salah satu jadi penyebab anak speech delay kalau sampai keseringan apalagi ketergantungan 😊
DeleteIya mbak, memang salah satu stimulasinya sering diajak ngobrol, jadi lebih aktif bicaranya. Bersyukur aku di rumah seperti beo, jadi alhamdulillah si anak nda speech delay
ReplyDeleteHiks related banget sama aku kemarin2 bun. Anakku masihe suja nunjuk aja kalo mau something. Tapi alhamdulillah setelah skrining hasilnya ga begitu mengkhawatirkan tapi stimulation harus tetap on. Btw aku udah online assessment juga di dini.id. cepet banget hasilnya keluar :)
ReplyDeleteOh gtu. Suka bikin kita deg-degan ya bun. Semangattt stimulasi kita
DeletePerjuangan nih buat stay at home mpm yang juga bekerja dari rumah, dan sering koordinasi sama atasan juga klien pakai gadegt. Tapi aku akan berjuang. Doakan ya mba.
ReplyDeleteWah semoga dinudahkan ya Bun 😘
DeleteAnak saya waktu usia 2 tahun 8 bulan belum bisa bicara. Setelah konsultasi dengan psikolog anak ternyata si kecil mengalami gangguan sensori integrasi sehingga menghambat kemampuan bicaranya. Setelah itu ikut terapi sesuai kebutuhannya selama 4 bulan di klinik psikologi anak, alhamdulillah ada progressnya. Usia 3 tahun 1 bulan alhamdulillah bisa bicara dan sudah lengkap hurufnya nggak ada yang cadel lagi, bahasanya saat bicara langsung sama dengan anak-anak yang normal kemampuan bahasanya. Jadi speech delay ini faktornya memang beda-beda. Kalau kita tahu betul penyebabnya maka akan lebih mudah menanganinya secara tepat. Sejak anak saya bisa bicara, nggak pernah dia berhenti ngomong hahaha. Sekarang usianya 5 tahun, bisa diem kalau pas lagi tidur aja. LOL.
ReplyDeleteAnakku mau memasuki usia 2 tahun, dan masih belum bisa bicara. Cuma beberapa kata doang, soalnya sama yg jaga dirumah suka dikasih gadget dan empeng :(
ReplyDeleteyap kalau banyakan dikasih gadget karena kesannya anak jd anteng itu salah banget. saya di rumah udah kurangi jam gadget anak. malah saya main hp kalau anak bobok ajah
ReplyDelete