Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil |
Hal apa sih yang kita ingat jika kita mendengar kata pesantren? Belajar agama, di desa, shaleh, santri dan apa lagi? Kebanyakan hanya kata-kata itu yang kita ingat tentang pesantren bukan? Padahal sebenarnya ada banyak hal yang perlu kita amati dan bangun bersama tentang pesantren termasuk dalam hal perekonomiannya
Apa Ayah Bunda tahu, banyak pesantren yang belum mandiri lembaga pendidikannya. Sehingga pesantren kesulitan dalam biaya operasionalnya dan kurang berkembangnya sarana dan prasananya. Padahal ini semua penting untuk mendukung berjalannya proses belajar mengajar di dalam kelas
Tapi kini lewat program unggulan yang dicanangkan oleh Gubernur Jawa Barat yaitu Pak Ridwan Kamil beserta wakilnya. Dimana program ini bernama "One Pesantren One Product" yang disingkat menjadi OPOP atau disebut juga sebagai Pesantren Juara dibuat untuk menciptakan, mengembangkan, memasarkan produk yang dibuat oleh setiap pesantren yang ada di Jawa Barat dengan harapan setiap pesantren bisa mandiri. Penasarankan tujuan program OPOP ini apa saja?
Tujuan One Pesantren One Product (OPOP)
1. Meningkatkan nilai indeks pembangunan manusi (daya beli)
2. Tercapainya SDGs no 8 (Decent Work and Economic Growth)
3. Mewujudkan pesantren yang nempunyai usaha yang mandiri, berkelanjutan dalam jangka panjang, menghasilkan manfaat ekonomi bagi pesantren dan lingkungan masyarakat
4. Menumbuhkan kewirausahaan dalam lingkungan pesantren
5. Mengembangkan kolaborasi melalui kegiatan antar usaha pesantren dan antar usaha dengan badan usaha lainnya
Waw luar biasa sekali ya Ayah Bunda tujuan program ini. Oleh karena itu, program ini telah menjaring sebanyak 1565 pesantren, lho. Lalu diadakan seleksi administrasi dan terjaringlah 1338 pesantren dan audisi kembali tahap 1 sehingga terjaring 1074 pesantren yang berhak melaju ke tahap selanjutnya dan berhak mendapat hadiah dari Pemrov Jabar berupa:
- Temu Bisnis
- Pelatihan dan pemagangan
- Bantuan penguatan badan usaha
- pendanpingan
- promosi produk (pameran dan lain-lain)
Nah Ayah Bunda, allhamdulillah sebanyak 1074 pesantren telah masuk ke tahap temu bisnis dan simbolis penyerahan hadiah oleh gubernur Jawa Barat. Di tahap temu bisnis ini ada pertemuan antara pondok pesantren dan para pengusaha atau brand terkenal untuk menciptakan kerjasama.
Tapi apakah pondok pesantren yang sudah lulus ini ditinggalkan begitu saja?
Oh tentu tidak dong. Pemrov Jabar pun akan memberikan pendampingan kepada para santri selama 8 hari. Jadi mereka tetap diedukasi bagaimana membangun sebuah usaha dan memasarkannya. Misalkan bagaimana membuat foto produk yang cantik dan bagaimana cara berjualan online dan lain-lain.
MasyAllah program ini membuat aku terharu lho Ayah Bunda. Karena terlihat sekali Pemrov Jabar ini begitu totalitas mereka memberikan yang terbaik untuk perekonomian di pesantren dan anak bangsa. Bagaimana tidak, karena anak-anak santri sebanyak 1074 ini sampai diundang dan menginap di Hotel Ibis, Trans Studio Mall Bandung, lho. Secara hotel Ibis itu salah satu hotel mewah, elitenya kota Bandung lho.
Jadi, ketika aku menghadiri acara simbolis penyerahan hadiah program ODOP ini, terasa sekali energi positif di aulanya dengan shalawat yang dikumandangkan dan tahu nggak Ayah Bunda sebanyak 1074 pesantren ini dan setiap pesantrennya akan mendapatkan modal usaha sebesar 25 sampai 30 juta, lho. MasyAllah bagaimana aku nggak merinding coba.
Terbayang nggak sebanyak apa uang yang Pemrov Jabar keluarkan untuk program ini? Bukan biaya yang sangat sedikit kan? Jadi, kalau ada yang bertanya uang pajak dikemanakan? Ya salah satunya ke program pemerintah begini. Jadi, jangan suka suudzhon sama pajak atau malas bayar pajak kalau semua fasilitas kita nikmati selama ini dari pendidikan, kesehatan, perekonomian, insfrastruktur dan lain-lain itu semua berasal dari pajak.
Aduh, kok aku berapi-api gini ya kalau berbicara soal pajak hahaha 😂. Maklum aku ini istri dari orang pajak yang pekerjaan suaminya suka disuudzonin sama orang-orang, baca curhatan aku juga ya di sini "Rumah untuk Pulang" tentu saja niatnya untuk mengedukasi agar kita tidak mudah berburuk sangka pada orang lain. Oke lanjut ya
Apa nanti uang 25 - 30 juta yang telah diberikan itu harus dikembalikan lagi pada Pemrov Jabar?
Ternyata uangnya tidak perlu dikembalikan lagi lho Ayah Bunda. Pemrov Jabar memberikan modal usaha hanya berharap agar pondok pesantren di Jawa Barat menjadi mandiri dan itu semua jadi ikut membantu perekonomian bangsa terutama perekonomian Jawa Barat dengan produk yang dipasarkan oleh pesantren kepada masyarakat
Apa saja produk yang dihasilkan oleh pesantren dalam program "One Pesantren One Product" ini?
Produk yang dibuat pondok pesantren ini terdiri dari berbagai macam makanan, ukiran kayu, jilbab, berbagai macam jenis tas, dan lain-lain
Lalu, bagaimana nasib pondok pesantren yang tidak lulus?
Untuk pesantren yang belum lulus seleksi tahap 1 bisa ikut program OPOP tahap 2 nanti yang insyAllah akan dimulai tahun depan. Keren kan. Jadi semua pesantren yang memenuhi syarat akan kebagian modal usaha semua.
Nah selain itu ya Ayah Bunda yang membuatku apresiasi sekali pada program ini karena kebanyakan program pemerintah itu jarang sekali melirik pondok pesantren kan. Jadi ketika program ini dicanangkan langsung aku semangat menyambutnya. Berharap bisa memberdayakan, melatih dan memotivasi anak-anak santri juga. Karena bagaimana pun pesantren juga sama-sama lembaga pendidikan yang perlu kita perhatikan dan bangun bersama
Baca juga: Arti Pendidikan Sebenarnya
Baca juga: Bahaya LGBT dan Pentingnya Pendidikan Seks pada Anak
Tujuan Pendidikan dalam Program "One Pesantren One Product"
Selain dalam bidang perekonomian, ada banyak unsur pendidikan juga di dalam program ini menurut aku, yaitu:
1. Melatih rasa percaya diri santri
2. Melatih keberanian mereka untuk berwirausaha
3. Menambah ilmu dan wawasan mereka
4. Membuat para santri memiliki skill yang nanti mereka gunakan setelah lulus pesantren
5. Dan lain-lain
MasyAllah ya Ayah Bunda program "One Pesantren One Product" atau OPOP ini. Kalau begitu yuk Ayah Bunda, kira doakan bersama semoga program ini lancar dan memenuhi harapan serta doa kita semua sehingga pesantren di Jawa Barat semakin mandiri dan santri-santrinya memiliki pengalaman bisnis. Aaaminnn
Wah keren!! jadi nggak cuma akhirat aja yang dikejar ya bun tapi juga dunia. Biar seimbang gitu ^_^
ReplyDeleteNah bener bun. Programnya langsung dapat 2 kelbihan ya. Dunia akhirat 😊
DeleteTerobosan yang mantap nih, bisa ditiru pemerintah di daerah lain. Dana bergulir menghasilkan produk nyata, tidak sekedar program2 yang sifatnya sekedar edukasi atau pelatihan biasa
ReplyDeleteNah bener Bang Day jadi ada aksi nyatanya juga
DeleteOne Pesantren One Product bisa jadi acuan dan teladan bagi provinsi lain ini.
ReplyDeleteKeren sekali program Pemprov Jabar ya..
Semoga lancar jaya dan sukses programnya
Aaaminnn Mba Dian. Mksih doanya 😍
DeleteBagus banget programnya, semoga bisa terwujud dan berjalan lancar apa adanya
ReplyDeleteAaaminnn Miss. Kita doakan 😍
DeleteSemoga OPOP berkelanjutan ya Teh. Jadi pesantren yg sudah lolos dan dpt dana memberikan pelatihan juga ke pesantren lain. Sehingga semakin banyak pesantren yg mandiri. Bangga deh jadi warga Jabar...
ReplyDeleteDenger nama pesantren? wah kalau saya suka kangen jadinya. Pengen nyantri lagi. Sebenarnya suka ada sih ya kecil-kecilan/secara tidak langsung program yang mengenalkan santri tentang bisnis, tapi tidak diayomi dengan serius *pengalaman dulu. Nah kalau skrg udah ada program OPOP yang konsep dan arahannya lebih jelas dari pemerintah. Insya Allah bakal lebih keren nanti produk-produk pesantren nih baik sdm atau karyanya.
ReplyDeleteSaya pun pengen anak2 ke pesantren. Nyerah dg sistem pendidikan sekarang, biar dikata ndeso yang penting Bekal akhirat penuh. Ohh Iya, program itu untuk semua pesantren ato hanya pesantren yg "belum maju" aja?
ReplyDeleteMemang seharusnya pesantren itu nggak cuma mendidik santri dengan pengetahuan agama, tapi butuh juga wawasan global dan life skill. Pesantren-pesantren sekarang sudah banyak yang menerapkan materi kewirausahaan untuk santrinya. Jadi santri itu benar2 dididik mampu terjun di masyarakat. Syukurlah kalau adaprogram begini. Jadi makin kece bagus kualitas lulusan dari pesantren.
ReplyDeleteMantap sekali. Anak pesantren jadi nggak identik dengan label belajar agama saja ya, Mbak. Di program OPOP ini anak pesantren diajari cara berwirausaha juga. Terobosan yang keren. Semoga sukses ya mbak
ReplyDeleteMantap banget programnya, akhiratnya dapat sosialnya juga dapat. Hablum minallah dan Hamblum minannas
ReplyDelete