Kegiatan pengukuran tinggi badan anak di sebuah posyandu |
"Ayah, Dede usianya udah 3 tahun tapi kok tingginya cuma 87 cm, ya? Harusnya kan minimal 87,4 cm untuk usianya dia. Jangan-jangan Dede stunting lagi. Huhuhu 😭"
Itulah kata-kata yang mengandung kecemasan di dalam hatiku yang terlontar begitu saja pada suami. Sebagai seorang perempuan yang baru 3 tahun bergelar menjadi seorang ibu, aku sungguh mengkhawatirkan itu dan sibuk bertanya pada diri "Erysha pendek karena turunan aku ama suami atau stunting ya?" Secara aku dan ayahnya Erysha juga termasuk pendek dan mungil sih hehehe
Tapi untungnya yang membuatku lega adalah berat badan Erysha dari masa kandungan hingga kini, selalu sesuai dengan usianya dan termasuk kategori gizi baik. Aku memang berusaha sekali memperhatikan asupan gizi yang ku berikan pada Erysha dengan gizi seimbang seperti memperhatikan karbohidratnya, proteinnya (protein nabati & hewani), seratnya, vitaminnya dan lain-lain.
"Kok Bunda Erysha bisa tahu sih anak kita berat badannya sesuai usianya atau tidak begitu juga dengan tingginya?" Nanti aku jelaskan di bawah ya Ayah Bunda
Allhamdulillahnya juga Erysha dari lahir tumbuh sangat sehat dan gemuk karena makannya bagus. Saking gemuk dan beratnya, banyak orang-orang tidak percaya kalau Erysha itu anak kami, lho *nggak sopan sekali ya mereka. Mentang-mentang orang tuanya kurus pendek, tapi kok anaknya gendut hehehe atau jangan-jangan yang stunting itu bukan anaknya tapi orang tuanya ya *plakkkkk
Tapi untung kalau tetangga percaya sih itu anak kami, karena tahu waktu aku lagi hamilnya hahaha. Tapi beneran lho Ayah Bunda, stunting itu bukan hanya soal pendek, tapi ada bahaya lain yang mengancam dibalik itu. Kita belajar tentang stunting, yuk!
Apa itu stunting?
Erysha lagi ditimbang berat badannya di posyandu |
Stunting adalah sebuah keadaan gagal tumbuh yang terjadi pada anak balita. Dimana faktor utamanya adalah anak kekurangan gizi secara kronis yang berlangsung dalam waktu yang lama. Biasanya stunting ini disebabkan oleh kemiskinan, kurang gizi, salah pola asuh dan kurangnya orang tua membekali diri dengan pengetahuan.
Baca juga: INI DIA 5 KESALAHAN POLA ASUH GIZI PADA ANAK YANG JARANG DIKETAHUI ORANGTUA
Stunting ini terjadi dari janin dalam masa kandungan dan mulai nampak pada anak berusia 2 tahun. Apa yang menyebabkan seorang anak mengalami stunting?
Penyebab Stunting
Situs Adoption Nutrition menyebutkan, stunting berkembang dalam jangka panjang karena kombinasi dari beberapa atau semua faktor-faktor berikut:
✔️ Kurang gizi kronis dalam waktu lama
✔️ Retardasi pertumbuhan intrauterine
✔️ Tidak cukup protein dalam proporsi total asupan kalori
✔️ Perubahan hormon yang dipicu oleh stres
✔️ Sering menderita infeksi di awal kehidupan seorang anak
Jadi, betapa pentingnya kita sebagai orang tua memperhatikan apa saja yang menyebabkan seorang anak menjadi stunting dan berusahalah memberikan asupan gizi yang seimbang ya Ayah Bunda. Walau pun kita suka menemukan anak kita terkadang susah makan ya Bun huhuhu. PR kita ini
Gejala Stunting
Ayah Bunda kita perlu memperhatikan apa saja gejala stunting ini seperti
✔️ ketika tubuh anak pendek dan tidak sesuai usianya
✔️ berat badannya tidak sesuai usianya
✔️ terlambat pertumbuhan tulangnya
Bagaimana kita bisa tahu anak kita termasuk pendek atau tidak?
Kegiatan di posyandu |
Periksakan anak setiap bulannya ke petugas kesehatan misalnya posyandu. Catatlah setiap bulan berat badan anak. Apakah mengalami kenaikkan ataukah tidak. Jika dalam 2 bulan berturut-anak tidak mengalami kenaikan berat badan, konsultasikan pada petugas kesehatan dan cek apakah berat badan anak sesuai dengan usianya ataukah tidak.
Selain itu jangan lupa setiap bulan ukur pula tinggi badan anak. Apakah bertambah ataukah tidak dan sesuai dengan usianya ataukah tidak.
Ayah Bunda, kita bisa mengecek berat badan dan tinggi anak kita sesuai dengan usianya ataukah tidak, dengan melihat tabel tumbuh kembang anak yang ada di buku kesehatan ibu dan anak, yang berwarna pink ini lho Ayah Bunda. Ini adalah buku dari pemerintah yang biasanya diberikan pada ibu hamil dan orang tua yang memiliki balita. Ayah Bunda punya kan ya? Jika tidak, bisa meminta pada petugas kesehatannya ya atau boleh juga menggunakan tabel tumbuh kembang sumber lain
Foto: Glitzmedia.co |
Aku pun mengecek tabel tumbuh kembang Erysha dengan mengunakan buku ini juga, lho. Dicatat ya Ayah Bunda, kalau seandainya tidak kita catat, minimal kita ingat ukuran berat badan anak kita dan tingginya di bulan sebelumnya lalu membandingkannya di bulan yang sekarang untuk memudahkan kita memantau tumbuh kembang anak kita
Jika anak kita tidak tumbuh dan berkembang sesuai usianya atau tidak seperti anak kebanyakan, segera konsultasikan pada ahlinya ya Ayah Bunda.
Apa bahaya stunting?
Stunting ini bukan hanya menyebabkan anak pendek, tapi ada banyak bahaya lain yang mengintainya seperti
1. Menghambat tumbuh kembang anak ke depannya
Baca juga: IDENTIFIKASI ABK SEJAK DINI MELALUI TUMBUH KEMBANG ANAK
2. Cenderung menjadikan anak berkebutuhan khusus dikemudian hari
3. Kesulitan belajar
4. Bermasalah dalam aspek kognitifnya
5. Kurang lincah jika dibandingkan anak-anak yang lain karena aspek motoriknya menjadi terganggu
6. Rentan terkena infeksi dan mudah terkena sakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan lain-lain
Huhuhu seram ya Ayah Bunda dan anak yang sudah terkena stunting ini tidak bisa dikembalikan lagi kondisinya seperti dulu. Walau begitu, tetap diperhatikan gizinya untuk tidak memperparah keadaannya dan tahukah kita Ayah Bunda bahwa Indonesia saat ini dalam keadaan darurat stunting, lho. Yuk kita tengok faktanya
Stunting Mengancam Anak-anak Indonesia
Tahukah kita Ayah Bunda menurut riset Kesehatan Dasar 2013 mencatat prevalensi stunting nasional mencapai 37,2 persen, meningkat dari tahun 2010 (35,6%) dan 2007 (36,8%). Artinya, pertumbuhan tak maksimal diderita oleh sekitar 8,9 juta anak Indonesia, atau satu dari tiga anak Indonesia. Prevalensi stunting di Indonesia lebih tinggi daripada negara-negara lain di Asia Tenggara, seperti Myanmar (35%), Vietnam (23%), dan Thailand (16%).
Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke lima terbanyak di dunia. Lebih dari sepertiga anak berusia di bawah lima tahun di Indonesia tingginya berada di bawah rata-rata. Hiks sedih ya.
Menurut data tersiar (World Bank) yang terbaru, “Sekitar 37% atau 9 juta balita Indonesia saat ini mengalami stunting, yaitu pertumbuhan yang terhambat termasuk otak sang anak,” demikian ujar Country Director World Bank Indonesia Rodrigo Chavez dalam sebuah acara di Jakarta (19/9/18).
Tentu saja ini pun menjadi kerugian ekonomi jangka panjang bagi Indonesia. Karena banyak anak-anak bangsa yang seharusnya produktif pada masanya tetapi tidak tumbuh dan berkembang dengan seharusnya. Bagaimana tidak menyedihkan jika generasi bangsa kekurangan gizi begini dan apa kabarnya masa depan anak bangsa kita jika ini terus berlanjut? Karena stunting mempengaruhi kualitas dan kuantitas SDM yang mampu berkembang dan berkontribusi untuk bangsa ini
Oleh sebab itu, betapa pentingnya kita sama-sama memutuskan lingkaran setan ini dan bergabung dengan saya menjadi salah satu pejuang di generasi emas (bisa di klik ya Ayah Bunda) dengan visi misinya
VISI & MISI GERAKAN EMAS
1. Mempersiapkan Indonesia memasuki Jaman keemasan pada tahun 2030 "Indonesia Emas"
2. Indonesia Emas bergantung kepada Generasi Emas Indonesia. Mereka berusia 15-64 tahun yang jumlahnya 70% tenaga kerja produktif pada tahun 2030.
3. Gerakan Emas bertujuan menyelamatkan Generasi Emas dari ancaman-ancaman yang menjadi penghalang, yang terutama ancaman Stunting.
4. Gerakan Emas adalah Gerakan Emak-Emak dan Anak-Anak minum susu, yang akan menghilangkan ancaman Stunting atau kurang gizi kronis yang menghambat Generasi Emas.
5. Gerakan Emas adalah gerakan membagi Sapi Perah dan Kambing kepada sebuah komunal yang terdiri atas 10 keluarga. Susunya akan diminum anak-anak mereka, sisanya dijual ke koperasi/pasar
Nah, itu dia Ayah Bunda betapa stunting ini perlu kita perhatikan. Jangan sampai bahaya stunting ini semakin mengancam anak-anak kita dan memperburuk keadaan anak bangsa. Yuk, kita penuhi asupan gizi seimbang anak-anak kita sedini mungkin terutama di 1000 hari kehidupan pertama mereka
Twitter : @gerakanemas2030
Instagram : @gerakanemas2030
Ngeri kalau sudah bahas stunting ini ya Bunda
ReplyDeleteSemoga dengan Gerakan Emas ini angka stunting bisa ditekan dan akan optimal tumbuh kembang anak-anak Indonesia sebagai generasi penerus cita-cita bangsa ini
Aaminnn ya Mba 🙏
DeleteTerima kasih sharingnya Bunda, informatif sekali. Semoga makin banyak orangtua yang paham akan hal ini dan peduli akan kesehatan anaknya.
ReplyDeleteWah sama-sama. Aaminnn ya 🙏
DeleteStunting itu kondisi yang mengkhawatirkn dan harus dicegah ya Bunda.. bisa dimulai dari masa kehamilan hingga anak usia 2 tahunan. Itu sih info yang kubaca-baca. Hm, emang ya sama anak mah kudu bener-bener teliti dan menjaga asupan gizi dan kebutuhan lainnya ya Bun. Makasih banget sharingnya, it helps a lot
ReplyDeleteIya bun serem 🙈
DeleteSaya pernah loh, punya perasaan yang sama. Takut diomongin sama orang. Masak anaknya gendut bin montok, tapi emaknya kecil bin kurus hihihi...
ReplyDeleteUntung saja, berat badan anak-anak saya lumayan besar. Hilang deh kekhawatiran tentang stunting.
Tapi ngeri juga ya, dampak stunting. Semoga anak-anak Indonesia bisa bebas stunting.
Wah ada temennya aku hihihi. Aaaminnn ya teh 🙏
DeleteDi kompleks rumahku setiap bulan ada acara timbang bayi dari Pos Yandu, di kantor RW. Semoga kegiatan ini membantu memberi penyuluhan pada para Ibu bahaya stunting. Soalnya seringkali kita kurang teliti dengan asupan gizi anak-anak.
ReplyDeleteMakasih sharingnya Mama Erisha...
Enak ya bun kalau di tiap komplek ada posyandu gitu. Kita jdi nggak perlu ribet keluar-keluar
DeleteLuigi pernah hampir stunting mbak, diusia 19 bulan. Alhamdulillah terkejar dengan pola makan dan terapi. Kalo udah lolos sebelum 2 tahun rasanya lega. Eh sama nih Luigi juga anak posyandu. :)
ReplyDeleteSemoga banyak Ibu yang tau pentingnya pencegahan stuntung agar kelak anak Indonesia bisa jadi generasi berkualitas dan berprestasi sesuai minatnya :)
Allhamdulillah ya Bun. Untung ketauan ya bun. Jadi bisa diterapi dan diperbaiki
DeleteAku pun sempat mikir tentang anakku yang pernah BBnya gak naik-naik, takut donk dia kekurangan gizi dan stunting, ALhamdulillah seiring berjalannya waktu anakku tumbuh kembangnya normal dan optimal
ReplyDeleteAllhamdulillah ya Bun. Ini mah kekhawatiran emak2 berjamaan ya hahaha.
DeleteMbak Yeni, makasih udah mengingatkan tentang stunting terus ya. Aku juga suka kepikiran, makannya apa aja yang bisa aku lakuin untuk mencegah stunting tuh aku geber.
ReplyDeleteNgomong-ngomong, aku udah lama engggak ke posyandu. Mbak YYeni masih rajin ya?
Masih mba ajeng. Soalnya bertepatan juga ama jadwal arisan komplek dan tempatnya jyga sama hahaha
DeleteWah stunting bahaya ya buat anak-anak kita. Orang Tua harus dibekali tentang pengetahuan gizi yang baik mulai dari kndungn hingga 1000 hari pertama. Info ttg bhy stunting rinci mb thc infonya
ReplyDeleteSmg generasi emas sukses programnya dam mmpu menguramgi angka stunting yg tinggo di Indonesia.
Aaaminnn Bun dan ini ternyata diangkat juga dalam program calon presiden kita pak prabowo dan wakilnya
DeleteDuh, aku jadi degdegan ni bun, anak keduaku masih bayi, baru 4 bulan, jadi kudu extra ya menuhin nutrisinya biar terhindar dari stunting ini.
ReplyDeleteIya bun harus diperhatikan krna nutrisi ini penting ya. Makanya jd salah 1 program pak prabowo dan wakilnya. Tapi jangan dibwa pusing ya. Santai aja
Deletesekarang lagi banyak banget anak yang terkena stunting, ya, mbak. Semoga semakin banyak ibu yang peduli dan worry tentang hal ini :)
ReplyDeleteAaaminnn ya Bun. Makanya nih calon presiden kita pak prabowo angkat permasalahan ini untum jd salah satu program beliau
DeleteJadi ingat debat capres semalam. Stunting ini jadi salah satu bahasan mereka. Yg satu bilang mau kasih minum susu dan bubur kacang hijau satu lagi bilang masa golden age jangan disia-siakan karena masa itu ASI bisa menjadi obat ajaib untuk segala masalah anak.
ReplyDeleteApapun dan siapapun nanti yang memang semoga stunting dan kekuangan gizi anak Indonesia segera berkurang atau hilang sama sekali. Jadikan anak Indonesia sehat lahir batin...
Aaamimnn ya Bun. Smga program ini lancar ya
Deletebuki KIA anakku yang masih balita, masih ada dua2nya, emang harus sering diliat grafik di dalemnya itu, supaya gak was2 kalau anak ada di wilayah "warning" sama gizi dan nutrisinya. Semoga Indonesia bebas stunting ya, amiinnnn
ReplyDeleteIya bener bun. Harus diperhtikan ya grafiknya. Paling nggak bb dan tinggi anak ada kenaikkan di setiap bulanya
Deletemom yeni aku lagi ngeliatin betul nih pertumbuhan anak perempuanku.karena badannya yang kecil. jadi aku sekarang lagi giat ngasih makanan yang baik dan tiap bulan cek berat badannya.
ReplyDeleteWah ibu yang keren 😍
DeleteAlhamdulillah ada Gerakan Emas, setidaknya masalah Stunting jadi bisa di perhatikan secara khusus ya mbak
ReplyDeleteIya bun allhamdulillah ya. Ini salah satu program pak prabowo dan wakilnya nih.
DeleteWaduhh.. anak saya udah beberapa bulan ini belum ditimbang dan diukur tingginya.. Ga pernah bisa ikutan posyandu sih. Jadi sepertinya saya harus kreatif ngukur sendiri nih.. sambil nunggu waktu imunisasi lagi awal bulan April nanti.
ReplyDeleteIya bun kalau nggak sempat, harus diukur sendiri dan ditimbang juga ya, apakah nutrisinya sesuai usianya atau tdak
DeleteMasalah stunting ngeri bnget bikin khawatir semoga saja anak2 Kita terhindar dr ini semua, sdh hrs jd konsentrasi ortu utk mnberikn nutrisi yg terbaik dr awak 1000 hr pertama
ReplyDeleteAaaminnn bun. Hrus bener2 diperhtikan ya nutrsi mereka trutama 1000 hari pertama
DeleteStunting ini benar-benar PR besar kita saat ini ya. Semoga anak-anak kita bebas dari stunting ini dan kita bisa ikut serta mengambil peran dalam mensukseskan Germas ini.
ReplyDeleteIya bun. Ayo kita dukung salah satu program calon presiden kita pak prabowo dan wakilnya ini
Deleteiya nih aku tuh takut banget juga anakku kena stunting. apalagi anaknya berat badannya mepet banget gini padahal makannya sudah lumayan banyak. huhu
ReplyDeleteKenapa ya Bun. Apa anaknya aktif ya?
DeleteMakanya nih sekarang aku ganti susu anak-anak dengan susu yang mengandung DHA dan omega. Sedih ya klo tingkat anak terkena stunting di Indonesia cukup besar.
ReplyDeleteBiar tenang ya minumannya dikasih meninuman sehat juga 😃
DeleteMenjadi ibu harus benar-benar care dengan tumbuh kembang anak...
ReplyDeleteIya bun. Wajib ya
DeleteAlhamdulillah ya,orang tua sekarang mudah mendapatkan info tentang pertumbuhan anak. Jaman anak saya balita, informasi sangat terbatas. Terima kasih untuk sharing ya.
ReplyDeleteSama2 bunda 😘
DeletePadahal menurut pengamatan saya, tingkat ekonomi masyarakat Indonesia sudah membaik.
ReplyDeleteEhtapi ternyata masih juga masuk di kategori lima negara terbanyak persoalan stunting ini.
Btw Gerakan Emas-nya perlu diapresiasi. 👍😘
Membaik tapi belum bisa mengentaskan banyak kemiskinan bun T_T
DeleteAaaminnn ya Mba Amel 🙏😍
ReplyDelete