Hai-hai Ayah Bunda. Pada hari Sabtu, 19 Januari 2019 kemarin, saya diminta untuk menjadi moderator seminar parenting yang berjudul tentang "Bahaya LGBT dan Pentingnya Pendidikan Seks pada Anak".
Nah, waktu itu saya janji kan ya di facebook dan di instagram saya untuk membagikan materinya ke Ayah Bunda semuanya. Akhirnya, saya bisa menepati janji juga di hari ini.
Panitia seminar Parenting "Bahaya LGBT dan Pentingnya Pendidikan Seks pada Anak" |
Nah, materi ini ditulis langsung oleh pembicaranya yaitu Ibu Laily Fitriyah, S.HI. Buat Ayah Bunda yang tinggal di Tangerang sepertinya tidak asing lagi nih dengan pembicara yang masya Allah keibuan ini 😍❤️. Yuk, kita simak langsung materinya, ya
Bahaya LGBT dan Pentingnya Pendidikan Seks pada Anak
Oleh: Laily Fitriyah, S.HI
Ibu Laily sebelah kiri berfoto dengan salah satu panitia ❤️ |
Apa itu LGBT?
L : lesbian: seorang perempuan yang tertarik dengan perempuan lain.
G : gay: seorang pria yang tertarik dengan pria lain atau sering dipakai untuk menggambarkan homoseksual.
B : bisexual: orang tertarik baik kepada pria dan perempuan.
T : transgender: orang yang berganti identitas yang berbeda dengan jenis kelaminnya
Di dalam Islam, isu yang berkaitan dengan seks bukanlah perkara asing, dibicarakan begitu luas oleh para ilmuan dan para ulama, pembicaraan seks tersebut bukanlah berdasarkan pandangan mereka semata-mata tetapi adalah berdasarkan kepada pandangan Al-Quran dan Al-Hadist. Perbincangan tentang seks senantiasa dikaitkan dengan persoalan aqidah, akhlak, menjauhi kemungkaran dan mendatangkan kemudarahtan terhadap orang lain
Rata-rata kaum gay berusia 42 tahun dan menurun menjadi 39 tahun jika korban AIDS dari golongan gay dimasukkan ke dalamnya. Sedangkan rata-rata usia lelaki yang menikah dan normal adalah 75 tahun. Rata-rata usia kaum lesbian adalah 45 tahun sedangkan rata-rata wanita yang bersuami dan normal 79 tahun (Fields, DR. E. Is Homosexual Actvity Normal? Marietta, GA)
Dampak dari Penyebaran LGBT
LGBT ini memberikan banyak dampak pada kehidupan seperti
Dampak Keamanan
Kaum homoseksual menyebabkan 33 % pelecehan seksual pada anak-anak di Amerika Serikat. Padahal populasi mereka hanyalah 2% dari keseluruhan penduduk Amerika. Hal ini berarti 1 dari 20 kasus homo seksual merupakan pelecehan seksual pada anak-anak, sedangkan dari 490 kasus perzinaan 1 diantaranya merupakan pelecehan seksual pada anak-anak (Psyschological report, 1986, 58 pp 327-337)
Dampak Pendidikan
Adapun dampak pendidikan diantaranya yaitu siswa atau siswi yang menganggap dirinya sebagai homo menghadapi putus sekolah 5 kali lebih besar daripada siswa normal karena mereka merasakan ketidakamanan dan 28% dari mereka dipaksa meninggalkan sekolah (National Gay and Lesbian Task Force, "Anti - Gay / Lesbian, Victimization, New York, 1984)
Dampak Sosial
Peneliti menyatakan "seorang gay mempunyai pasangan antara 20 - 106 orang pertahunnya. Sedangkan pasangan zina tidak lebih dari 8 orang seumur hidupnya (Corey, L. And Holmes, K. Sexual Transmissions of Hepatitis A in Homosexual Men. "New England J. Med,. 1980, pp 435-438)
Faktor-faktor Penyebab Penyimpangan Seksual
Faktor Keluarga
Didikan orang tua kepada anaknya memiliki peranan yang penting. Ketika seorang anak mendapatkan perlakuan yang kasar atau perlakuan yang tidak baik lainnya, kondisi itu bisa menimbulkan kerenggangan hubungan keluarga serta timbulnya rasa benci si anak pada orang tuanya
Misalnya saat anak perempuan mendapatkan perlakuan yang kasar atau tindak kekerasan lainnya dari ayah atau saudara laki-lakinya, akan mengakibatkan trauma. Akibat dari trauma tersebut kelak anak perempuan tadi bisa saja memiliki sifat atau sikap benci terhadap semua laki-laki
Faktor Lingkungan dan Pergaulan
Tanpa sadar, seseorang akan menyerupai atau meniru temannya. Lingkungan dan pergaulan disinyalir menjadi penyebab dominan terhadap seseorang menjadi bagian komunitas LGBT. Seorang anak yang dalam lingkungan keluarga kurang perhatian dan kasih sayang, akan membutuhkan pemenuhan di lingkungan lain yang belum tentu baik, bahkan bisa jadi justru menjerumuskan seperti narkoba, miras, seks bebas, serta seks yang menyimpang
Faktor Agama dan Pendidikan
Faktor internal lainnya yang menjadi penyebab kemunculan perilaku seks menyimpang seperti kemunculan LGBT adalah pengetahuan serta pemahaman seseorang tentang agama yang masih sangat minim
Faktor Akhlak dan Moral
Faktor akhlak dan moral yang dimiliki seseorang juga memiliki pengaruh yang besar. Iman yang lemah dan rapuh membuat kesulitan dalam mengendalikan hawa nafsu. Iman adalah benteng dalam diri seseorang untuk menghindari perbuatan maksiat, termasuk penyimpangan seksual. Seolah difasilitasi, kini banyak sarana yang menyediakan rangsangan seksual seperti video dan majalah porno yanh dengan mudah diakses siapa saja.
Pentingnya Pendidikan Seks Sejak Usia Dini
Pixabay |
Mengapa pendidikan seks itu penting? Anak-anak dan remaja rentan terhadap informasi yang salah mengenai seks. Jika tidak mendapatkan pendidikan seks yang tidak sepatutnya, mereka akan termakan mitos-mitos tentang seks yang tidak benar. Informasi tentang seks sebaiknya didapatkan langsung dari orang tua yang memiliki perhatian khusus terhadap anak-anak mereka dan dari guru tempat mereka belajar dan akibat-akibatnya bila dilakukan tanpa mematuhi aturan hukum, agama, adat istiadat serta kesiapan mental dan material seseorang.
Sementara dr Warih A Puspitosari, M.Sc, Sp. K. J menjelaskan bahwa "pendidikan seks usia dini bukan berarti mengajarkan bagaimana cara melakukan seks. Namun pendidikan seks pada usia dini menjelaskan tentang organ-organ yang dimiliki manusia serta fungsinya"
Mengajarkan pendidikan seks pada anak harus diberikan agar anak tidak salah melangkah dalam hidupnya. Pendidikan seks wajib diberikan orang tua pada anaknya sedini mungkin. Tepatnya dimulai saat anak usia 3 - 4 tahun, karena pada usia ini anak sudah bisa melakukan komunikasi dua arah dan dapat mengerti mengenai organ tubuh mereka dan dapat pula dilanjutkan pengenalan organ tubuh internal
Tujuan Pendidikan Seks
Tujuan pendidikan seks sesuai usia perkembangan pun berbeda-beda. Seperti pada usia balita, tujuannya adalah untuk memperkenalkan organ seks yang dimiliki seperti menjelaskan anggota tubuh lainnya, termasuk menjelaskan fungsi serta cara melindunginya. Jika tidak dilakukan lebih awal maka ada kemungkinan anak akan mendapatkan banyak masalah seperti memiliki kebiasaan suka memegang alat kemaluan sebelum tidur, suka memegang payudara orang lain, atau masalah lainnya
(Jadi, ya Ayah Bunda kalau vagina itu jangan suka disebut kue apem atau sejenisnya dan penis jangan disebut burung atau titit, sebut saja penis sesuai bahasa ilmiahnya)
Mengarahkan Kecenderungan Seksual Anak
✔️ melatih anak meminta izin ketika masuk rumah atau kamar orang tua
✔️ Al-Quran menentukan 3 waktu yang anak kecil harus meminta izin untuk masuk ke dalam kamar
- sebelum shalat subuh
- waktu tidur siang
- setelah shalat isya
Sampai usia mereka mendekati baligh, maka mereka harus meminta izin kepada ke dua orang tuanya di setiap waktu, saat ke dua orang tuanya berada di dalam kamar
Qs An Nur 58 sd 59
✔️ membiasakan anak untuk menundukkan pandangan (pada bukan muhrimnya) dan menutup aurat
✔️ memisahkan tempat tidur anak
✔️ melatih anak tidur dalam posisi miring ke kanan
✔️ menjauhkan anak ikhtilat bersama lawan jenis
✔️ mengajarkan kewajiban mandi janabah ketika anak mendekati baligh
✔️ menjelaskan perbedaan jenis kelamin dan bahaya zina ketika mendekati baligh
✔️ menganjurkan pernikahan dini pada anak
(Saya tambahkan maksud pembicaranya ya Ayah Bunda, pernikahan dini ini untuk anak yang mulai kesulitan menjaga hawa nafsunya. Apalagi di dalam psikologi islam ketika anak sudah baligh tidak mengenal kata remaja. Karena seharusnya adalah "Pemuda".
Jadi, diusia ini seharusnya orang tua telah mendidik dan mematangkan diri anak menjadi seorang pemuda. Bukannya remaja yang labil, egois dll. Penjelasan lengkapnya tentang mendidik aqil baligh ini bisa diintip di sini ya (Mendidik Generasi Aqil Baligh) Ayah Bunda, materinya ditulis oleh Pak Adriano Rusfi, Psikolog.)
Baca juga: CARA MENDIDIK ANAK AGAR TANGGUH DI ZAMANNYA
Wah, ilmu di materi ini "Bahaya LGBT dan Pentingnya Pendidikan Seks pada Anak" ada banyak ya Ayah Bunda. Menurut saya ini penting sekali untuk diketahui oleh para orang tua. Jika Ayah Bunda, sependapat dengan saya, materi ini boleh sekali di share ya. Agar bisa mengedukasi banyak orang tua.
Yuk, kita rangkul, peluk, dan edukasi anak-anak kita Ayah Bunda. Sebelum semunya menjadi terlambat. Untuk materi seminar parenting yang lain bisa dibaca di sini salah satunya, ya (baca juga: RAPUHNYA SPIRITUAL ORANG TUA DAPAT MEMPENGARUHI PENGASUHAN PADA ANAK)
Betul, iman adalah yang utama. Ketika seseorang memiliki keimanan yang kuat maka gak mudab goyah oleh godaan nafsu ya Bun.
ReplyDeleteBener bun. Iman adalah benteng dan pondasi jiwa ya
DeleteMasih peer banget nih buat saya untuk obrolin masalah seksual ke anak, hiks. Padahal anakku sudah masuk usia 10tahun, makasih sharingnya mbak Yeni.
ReplyDeleteSama2 bun. Iya nih bun perlu kita segerakan sebelum mereka cari tahu sendiri di luar
DeleteSemoga edukasi macam gini sampe kepada semua lapisan masyarakat ya mba Yen karena penting banget terlebih edukasi utamnya oleh ortu..
ReplyDeleteBener banget teh. Ini materi penting banget
Deletemom yenny, menjadi orang tua di zaman sekrng banyak skali tantangannya. karena society sekarang sudah terang terangan memperlihatkan kecenderungan/kelainan seks. ini harus dijaga dan dikasih pengertian ke anak.
ReplyDeleteIya bun. Banyak banget ya tantangannya 🙈
DeleteNgeri ya di jaman milenial gini isu-isu LGBT ini sering dikaitkan dengan kebebasan HAM. Padahal dari segi agama udah pasti salah. Sayang banyak orang yang juga sudah luntur jiwa religiusnya. Semoga kita dijauhkan dari hal-hal yang buruk ya mba.. thanks insightnya.
ReplyDeleteIya mba ngeriiii bangettt ya 🙈
DeleteSaya itu ngeri dengan pergaulan jaman sekarang.
ReplyDeletePria akrab dengan pria, perlu diwaspadai.
Wanita akrab dengan wanita, perlu diwaspadai juga.
Rasanya enggak bisa lagi melepas anak sebebas jaman dulu...
Semoga saja kita semua dilindungi oleh Allah SWT dari bahaya LGBT ini...
Ini kasus paling aktual yang seharusnya diangkat sama capres cawapres kita ke depannya. Karena di Indonesia, kabarnya juga sudah ada bibit2 LGBT. Ngeri deh bayangin.
ReplyDeleteEmang ngeri ya Bun LGBT itu. Agama manapun juga nggak sepakat dengan ini karena sama saja meminimalisir masa depan kehidupan manusia. Dan ngerinya itu kalau ngincer anak-anak. Makanya emang bener Bun, pendidikan terkait ini semua harus diberikan sejak dini.
ReplyDeletetantangan ortu jaman now berat ya bunda. untuk itu memang kita perlu belajar banyak ilmu soal mendidik anak. ngeriii banget lihat kasus2 macem begini naudzubillah mindzalik smoga keluarga kita diselamatkan
ReplyDeletePendidikan seks sejak usia dini ini memang oenting ya Bunda. Mengenalkan alat kelamin salah satunya, bisa membantu si anak terbiasa dan mengerti mana yang boleh/gak. Jadi gak tabu dan mencari tahu sendiri yang mana suka berujung yang aneh-aneh. Kita sebagai orang tua harus bisa mengajarkan dan mengarahkan anak agar selalu bisa menjaga hawa nafsunya. Makasih sharingnya. Berguna banget ini..
ReplyDeleteDulu, sexual education kayaknya tabu banget. Kalau sekarang jangan sampai dibikin tabu, deh. Memang ngeri zaman sekarang, termasuk salah satunya tentang LGBT
ReplyDeleteNgeri juga ya kalau baca perilaku kaum lgbt ini. Apalagi sekarang di beberapa negara sudah dilegalkan. Sebagai orang tua kita harus lebih menyiapkan anak kita jadinya agar tidak terjerumus di dalamnya
ReplyDeletesemoga pemerintah Indonesia semakin tegas lagi soal LGBT ini.. soalnya kan di beberapa negara lainnya udah banyak yg melegalkan 😖
ReplyDeletepenting bgt ini pendidikan seks anak sejak dini.
ReplyDelete