Hai-hai Ayah Bunda. Bagaimana kabarnya hari ini? Masih semangat kan belajar parentingnya? Oke deh, hari ini saya ingin berbagi materi parenting tentang "Cara Mengajarkan Anak agar Pandai Bersyukur". Materi parenting dari grup parenting Sygma Daya Insani asuhan teh Titi ini, sengaja saya simpan di blog saya agar nggak hilang begitu aja dan bisa bermanfaat juga untuk orang lain.
Nah, berbicara soal bersyukur pernah nggah sih Ayah Bunda memikirkan cara mengajarkan rasa syukur ini pada anak? Sebenarnya mendidik anak untuk bersyukur sejak dini itu penting lho, Ayah Bunda. Mengapa? Karena
"Anak yang hebat itu bukan anak yang masuk sekolah ternama, atau punya karier bagus atau punya jabatan bagus. Tapi anak yang dekat dengan Tuhannya"
Bagaimana? Setuju kan? Jadi, nggak usah lama-lama kalau begitu ya Bun. Kita simak langsung penjelasannya dari ahlinya yaitu ibu Miarti Yoga. Berikut profil narasumbernya
Profil Narasumber
Nama : Miarti Yoga
Tempat tanggal lahir : Ciamis, 22 Maret 1981
Status : Menikah dengan Yoga Suhara, ST
Anak : 3
Facebook : Miarti Yoga
Aktivitas:
✅ Direktur Sekolah Ramah Anak Zaidan Educare
✅ Penulis lepas di berbagai media cetak nasional
✅ Penulis buku-buku parenting (Unbreakable Woman, Best Father Ever, Adversity Quotient)
✅ Relawan Literasi Jawa Barat
✅ Kontributor Ahli rubrik parenting di Majalah Intima'
✅ Nara sumber seminar parenting di berbagai lembaga
✅ Nara sumber workshop dan pelatihan pendidikan guru TK/PAUD
✅ Pengasuh Bincang Pengasuhan Online di komunitas Keluarga Ramah Anak
✅ Manager Seba Music Entertainment
Motto : *Semangat, Berkarya, Bermanfaat*
AGAR BUAH HATI TETAP DALAM KESYUKURAN
By : Miarti Yoga
(Early Childhood Consultant)
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Ayah Bunda yang dirahmati Allah. Berbicara tentang syukur, seperti halnya berbicara sabar. Bertebaran teori dan petuahnya, namun tak sederhana dalam tataran praktis keseharian. Nah, ketika praktiknya memang tak sederhana, maka jelas butuh latihan dan pengkondisian sedari awal.
Baca juga: BERSABARLAH MENGAJARKAN SABAR PADA ANAK
Selanjutnya, sebuah keterangan yang tak terbantahkan mengingatkan kita bahwa ketika kita bersyukur, maka jelas Allah akan melipat gandakan apa yang kita dapat. Ketika berterimakasih atas segala nikmat yang Allah beri, maka akan bertambahlah nikmat yang kita dapat.
Pun Imam Syafi’i telah mengngatkan kita
"bahwa siapa saja diantara manusia yang tak mampu berterimakasih, maka berarti dia tidak bersyukur kepada Tuhannya"
Dan mungkin perlu malu dengan orang-orang yang jelas-jelas bukan muslim, namun mereka bergitu tertib dalam menikmati nikmat Tuhannya, satu demi satu. Bahkan ketika tengah –mohon maaf- buang air besar sekalipun, mereka dengan tertibnya memohon kepada Tuhan, seraya berucap; “Ya Tuhan, Engkau yang menciptakan perut dan seisinya. Maka keluarkanlah segala racun yang ada di dalamnya lewat kotoran yang ku buang ini.”
Bayangkan. Mereka setertib itu. Kita? Kadang atau bahkan seringkali terlupa. Punya serangkaian mesin canggih mulai dari jantung hingga ginjal saja, kita lupa bahwa benda-benda tersebut sangat “amazing” dan tak ada bandingannya. Lalu, bagaimana kita bisa mengkondisikan anak-anak kita untuk menjadi manusia ahli syukur, jika kitanya sendiri masih banyak terlupa dengan apa yang telah Allah anugerahkan.
Sekarang, bagaimana konteks syukur nikmat tersebut melekat pada anak-anak kita, pada buah hati kita.
Cara Mengenalkan Rasa Syukur pada Anak
Untuk mengenalkan syukur nikmat pada buah hati, paling tidak kita harus memahami terlebih dahulu tentang konsep syukur itu sendiri. Tentu saja, konsep syukur nikmat bagi anak. Ayah Bunda silakan simak satu per satu.
1. Belajar bersyukur dengan kebiasaan berterima kasih
Ini sebetulnya sangat sederhana. Mengajarkan anak kita untuk bersyukur pada Tuhannya, bermula dari kebiasaan mereka berterimakasih kepada orang-orang sekitar.
Bersyukur pada ayah ibunya, kepada adik dan kakaknya, kepada teman-temannya, kepada bapak ibu gurunya, kepada asisten rumah tangga yang ada di rumahnya, kepada bapak sampah yang setiap pekan mengambil sampah ke rumahnya, dan kepada siapa saja yang ada hubungan dengan kehidupannya.
Caranya pun sederhana. Mulai hal sekecil apapun, anak kita dibudayakan untuk berterimakasih. Ketika diambilkan sepiring nasi oleh ibunya, ketika selesai diantar ke suatu tempat, ketika dibukakan pintu mobil, ketika selesai dibantu mengerjakan PR, dan ketika konteks sederhana lainnya. Sehingga dengan demikian, insyaAllah anak kita terbiasa berterimakasih secara detail.
2. Belajar bersyukur melalui kebiasaan mengharagai orang-orang sekitar
Konteks ini semacam resiprokal atau saling memberi dampak. Ketika anak kita terbiasa berterimakasih, maka secara refleks, jiwanya tumbuh untuk dapat menghargai orang-orang sekitar. Bermula dari aksi, maka tumbuhlah emosi. Kurang lebih demikian.
Baca juga: CARA MENGELOLA EMOSI DALAM PENGASUHAN ANAK
Atau dalam kata lain, setelah membiasakan sikap, maka muncullah rasa. Rasa apa? Rasa penghargaan terhadap orang lain. Lebih jauhnya lagi, anak akan tumbuh empatinya, anak akan tumbuh pedulinya. Dan ketika dirinya mampu memperlakukan manusia dengan demikian, maka akan berbanding lurus dengan penghargaan dirinya kepada Tuhannya, Allah SWT
3. Bagaimana kesyukuran mampu menumbuhkan ke rendah hatian
Dengan terbiasa berterimakasih, maka muncullah rasa penghargaan diri terhadap orang lain. Selanjutnya, akan tumbuh pula sikap rendah hati. Oleh karenanya, mari ajarkan anak kita dengan kebiasaan bersyukur. Untuk apa? Untuk menumbuhkan sikap rendah hati. Sikap ini sangat dibutuhkan dalam kehidupan.
Sebaliknya, betapa kesombongan dan keangkuhan sangat mengganggu kehidupan sosial. Betapa banyak orang yang tak nyaman dengan sikap tinggi hati. Dan secara otomatis, ketika anak bersyukur pada Tuhannya, maka akan terbentuk pada jiwanya sebuah sikap penghambaan, sebuah kelurusan aqidah, sebuah ketaatan yang paripurna, yang membuktikan bahwa dirinya merasa bukan siapa-siapa di hadapan Tuhannya. Di samping itu, anak yang dibudayakan untuk bersyukur, maka akan merasa tak layak untuk sombong. Karena yang berhak untuk sombong, jelas hanya Allah Maha Segalanya.
4. Bagaimana kesyukuran mampu membimbing “attitude” (sikap tubuh, pengelolaan hati, perilaku, dan lain-lain) menjadi halus dan semakin halus.
Ini poin yang tak kalah menarik. Setelah kesyukuran itu berefek pada sikap menghargai dan rendah hati, juga secara perlahan akan membentuk “attitude”. Oleh karenanya, insyaAllah anak kita yang dekat dengan syukur, akan halus budi pekertinya.
Dia akan mampu mengatur nada bicara, dia akan mengatur mimik muka, dia akan mampu mengatur gestur tubuh, dan atau sejenisnya. Dan sikap menawan seperti inilah yang akan membuat orang-orang sekitar merasa takjub.
Cara Agar Anak Pandai Bersyukur
Sekarang, setelah kita memahami konteks syukur bagi anak, maka kewajiban kita adalah memahami tentang upaya apa saja yang bisa lakukan untuk menumbuhkan kesyukuran tersebut.
1. Adalah dengan membiasakan mereka untuk berterimakasih dengan apa saja yang mereka dapat, baik kepada makhluk, maupun kepada Sang Khalik.
Dalam hal ini, jangan pernah remehkan arti kalimat-kalimat thoyyibah. Biarkan mereka refleks dalam mengucapkan dan memaknai kalimat tersebut.
2. Berikan mereka cerita-cerita indah tentang kisah Nabi, kisah para sahabat, kisah para tabiit tabi’in dan kisah-kisah menarik lainnya yang mampu menyentuh alam bawah sadarnya.
Sehingga, mereka merasakan sebuah ketauhidan yang hakiki. Biarkan kisah hikmah menjadi inputan yang kuat dalam masa pertumbuhannya, sehingga aqidah mereka tumbuh subur.
3. Pandai-pandailah kita membuat hubungan antara konteks-konteks keseharian yang ada, dengan keyakinan yang tinggi terhadap Allah SWT.
Contohnya, ketika mendapat musibah. Sedapat mungkin, kita yakinkan bahwa itu semuanya dari Allah. Bersyukur kita mendapat musibah yang jauh lebih ringan daripada orang lain. Pun dengan keberlimpahan yang kita punya.
Ajak mereka untuk bersyukur dengan kondisi rumah yang nyaman, dengan kendaraan yang kondusif, dengan jamuan makan dan minum yang sehat dan bergizi dalam setiap harinya. Setelah itu, arahkan mereka untuk dapat membandingkan dengan orang-orang yang bernasib kurang beruntung. Lalu giring mereka untuk bertafakur bahwa semua kenikmatan yang berpihak pada kita, semata-mata karena kuasa Allah SWT.
4. Jadilah kita teladan yang paling baik bagi mereka.
Berhentilah menjadi orangtua dengan segala kesah. Berhentilah menjadi orangtua dengan segala kepesimisan. Tunjukkan dengan sikap terbaik, dengan bahasa terbaik, dengan energi positif, bahwa kita adalah orangtua yang tentram berada di jalan Allah. Perlihatkan bahwa kita adalah orangtua yang mampu menikmati kehidupan.
5. Hindari mereka dari sikap manja dan biarkan mereka menjadi pribadi pejuang.
Untuk apa? Supaya mereka menjadi pribadi yang menikmati proses dan mensyukuri seluruh perjuangannya. Sebaliknya, sikap manja hanyalah fatamorgana untuk perjalanan mereka.
Banyak dampak negatif yang akan muncul dari akibat terlalu memanjakan anak. Salah satunya, anak yang terlalu dmanjakan memiliki peluang besar untuk tampil sebagai pribadi yang penakut. Bahkan pada titik ekstrim, anak akan sangat bergantung pada orang lain dan tidak memiliki kepercayaan diri untuk sekadar menyatakan dirinya “mampu” berbuat sesuatu.
Sehingga, sangat wajar jika kemudian timbul beberapa perilaku yang sangat tidak diharapkan seperti;
• Tidak mampu menyelesaikan masalah
• Tidak memiliki second opinion
• Egois
• Semua keinginannya harus selalu terlayani dan terpenuhi
• Harus selalu sempurna
• Keras kepala
• Emosi tidak stabil
• Kurang peka terhadap kondisi atau permasalahan yang ada
• Tidak percaya diri
• Kurang mampu bergaul dengan baik
• Penakut
Demikian yang dapat saya bagikan pada edisi kali ini. Mohon maaf atas segala kekurangan. Sekian dan semoga bermanfaat. _Allohu ‘alam bish showaab.
💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗
MasyAllah penjelasannya detail dan lugas sekali ya Ayah Bunda. Mudah sekali untuk di pahaminya. Mengajarkan anak untuk pandai bersyukur pun salah satunya bisa lewat cerita lho, Ayah Bunda. Ada buku produk dari Sygama yang khusus mengajarkan syukur pada anak dengan meneladani rasulullah. Judulnya "Syukur seperti Rasulullah" (no sponsored post) ini hahhaha
Nah, itu dia ya Ayah Bunda meteri parenting tentang cara agar anak pandai bersyukur. Tunggu materi parenting dan tulisan saya selanjutnya ya. Sampai ketemu daa 😃
Iya mbak aku juga sedang menerapkan pada anakku untuk selalu bersyukur dalam segala hal seperti doa-doa harian
ReplyDeleteBner bun harus sejak dini ya 😃
Deletenah ini nih, kadang kalau anak udah keluar manja nya kita jadi susah nolak ya Bun hehehe.. semoga anak2 kita menjadi anak-anak yang pandai bersyukur dalam segala hal, Aamiin..
ReplyDeleteAminnn ya bun hihihi
DeletePenting banget ya mengajarkan mengucap kata syukur agar kelak dewasa nanti dia selalu bersyukur dengan apa yang dimilikinya
ReplyDeleteBener banget bun
DeleteBenar sekali anak yg baik itu dia yg dekat dengan Tuhannya. Tapi untuk mengajari anak untuk selalu bersyukur pihak orgtua ya dulu ya Bun yg harus dekat dengan allah.semoga anak2 kita menjadi anak2 yg soleh solha dan dekat dengan Tuhannya amiin..
ReplyDeleteAaaminnn Bunda 😃
DeleteMengajari anak bersyukur dg cara berbagi kepada sesama yg lebih membutuhkan jg bisa mom. Agar anak2 jg tau, bahwa masih banyak orang2 yg kehidupannya gak seberuntung kita.
ReplyDeleteBener banget bun.
DeleteKeren dengan sejak kecil kecil anak sudah ajarkan bagaimana bersyukur kepada Allah SWT, karena memang, bila kita bersyukur niscaya akan ditambah oleh -NYA
ReplyDeleteAaaMinnn.sesuai dengan ayat Al-Qurannya ya mba 😃
Deleteiyaa ini peer banget buat aku mbak.. belajar bersyukur lebih dalam agar bisa mengajarkan ke naufal
ReplyDeleteSama Bun. Ini Pr aku juga
DeleteSyukur dan konsep iman itu adalah hal basic yg wajib dimiliki dan dibawa dlm attitude anak. Kdg kita sbg orang tua suka terbawa arus kekinian y bun. Dalam artian melihat anak lain sdh hapal ini itu, bs calistung, bs bla bla akhirnya hal basic dilupakan. Pdhl ini yg plg penting dalam perkembangan kedepannya. Thanks for remind n sharingnya yaa.. :)
ReplyDeleteWah mantap bun. Bener sekali 😃
Deletebersyukur juga bikin kita selalu bahagia, ya :)
ReplyDeleteBener banget ya bun salah satu kunci kebahagian adalah rasa syukur ya
DeleteSubhanallah Bunda, makasih banyak ya sharingnya😍 bersyukur adalah hal yang harus dilakukan usia berapapun ya, sepanjang usia😊
ReplyDeleteSama2 Bunda 😘
DeleteUcapan terima kasih, itu saya mulai jarang dengar lho. Contoh kecilnya aja saat ada penumpang krl kasi duduk org lain, yg dikasi duduk biasanya cuek aja, sedih...
ReplyDeleteMakanya anak2 kudu diajarin ya mbak. Makasih catatannya :D
Bener bun. Udah jarang banget ya. Sedih
DeleteNah ini nih yang seeing luput diajarkan orang tua kepada anak-anaknya, bersyukur, berterima kasih, tolong, maaf. Padahal empat kata ini adalah magic words yaa
ReplyDeleteIya bener mba magic words ya
DeleteIni nih pentingnya memberikan pembelajaran kepada anak , agar mereka selalu bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan allah swt.
ReplyDeleteIya bner. Kunci kebahagian soalnya ya
DeleteMakasih mbaaak postingannya, bermanfaat banget :) Nanti aku coba terapkan dirumah.
ReplyDeleteOya bun. Sama2 ya 👍
DeleteBersyukur harus diajarkan sedini mungkin ya mbak, makasih untuk sharingnya mbak. Kadang suka lupa mengajarkan untuk bersyukur dari hal sederhana, seperti mengucapkan terima kasih.
ReplyDeleteIya Bun harus dari usia dini
DeleteAku masih banyak peer untuk aidan bun. Secara aku masih suka ngedumel dan kadang dia liat aku marah marahZ Padahal itu salah satu bentuk gak bersyukur ya. Duuuh aku merasa tertampar
ReplyDeleteIya Bun, PRnya harus segera mita kerjain biar ga numpuk.
DeleteThank before mba bermanfaat sekali. Aku harus mulai mendisiplinkan anak-anakku di rumah, aku tegas tapi suamiku manjain anak jadi kalau kena teguran aku pasti anak cari ayah untuk mendapat perlindungan. Ini harus diubah ya
ReplyDeleteIya Bun harus sama dulu pola asuh antara ayah dan ibu
DeleteJadi mengajarkan bersyukur pada anak bisa dimulai dari mengajarkan anak untuk berterima kasih atas hal2 kecil yg diterimanya ya Mbak, noted.
ReplyDeleteIya btul sekali
DeleteBener juga ya Bun. Kebiasaan bersyukur bisa dimulai dari kebiasaan .hisak amiret mengucapkan terima kasih
ReplyDeleteIya bnr bun 👍
DeleteIya ya Bun, kebiasaan bersyukur bisa dimulai dari kebiasaan berterima kasih. Terutama bersyukur pada Tuhan nih yang penting juga ditanamkan ke anak.
ReplyDeleteIya bun dimulai dari diri sendiri yg brsyukur 😃
DeleteAkupun ngajarin anak utk gampang bersyukur dr hal2 simple dulu. Menunjukan video ato berita ttg anak2 kelaparan di negara2 perang, anak2 yg harus bekerja di usia sangat muda, anak2 pemulung yg makan seadanya :(. Krn aku mau anak2 punya rasa empati dr sedini mungkin, supaya mereka jg lbh menghargai makanan, dan apapun yg mereka punya. Aku biasain juga utk mereka berbagi saat ulang tahun, ato kalo ada pengamen, ondel2 yg lewat. Supaya jiwa berbaginya juga terpupuk dr usia sekarang.
ReplyDeleteMantap bunda 👍
DeleteIni informatif banget deh tipsnya dan insya allah memiliki nilai yang baik di mata Allah ya mba
ReplyDeleteAaminnn ya Bun.mksh 🙏
DeleteSelalu suka tulisan bunda.
ReplyDeleteBtw kalau saya selalu membiasakan si kakak mengucap syukur di malam hari sebelum tidur.
Jadi ada rutinitas, baca doa tidur, surat pendek, dan doa syukur yang mana saya minta dia berterimakasih pada Allah atas apa yang bisa dia lakukan selama seharian.
Makasih bunda 😘. Tapi kalau bagian materinya, itu bukan tulisan saya. Itu tulisan pembicaranya 😘
DeleteCara bunda juga bgus ditambahkan cara2 di atas. Karena ada banyak cara u? Mnegajarkan anak untuk pandai bersukur 😘
DeleteMengajarkan anak berucap syukur itu sulit sekali...semoga anak2 kita termasuk anak yg mensyukuri segala nikmat dari tuhan
ReplyDeleteluar biasa ilmu parentingnya. cocok juga buat anak muda yg akan melanjutkan pernikahannya baca baca ilmu parenting agar anak anaknya nanti bisa dididik dengan baik dan sukses.
ReplyDeleteRasa syukur yang ditanamkan sejak dini membuat anak akan menghargai segala nikmat yang diberi
ReplyDelete