Teruntukmu yang pernah memiliki luka di masa lalu karena seseorang yang bernama ibu
Dalam hidup ini ada banyak hal yang bisa kita cari gantinya apabila sesuatu itu rusak atau pun hilang begitu saja dari dunia kita. Namun, hanya satu yang tak akan pernah tergantikan oleh siapa pun dan apa pun dalam hidup kita, yaitu Ibu.
Mungkin, memang benar ibu kita bukan seseorang yang sempurna sebagai ibu untuk kita. Seperti layaknya kita yang tak akan pernah sempurna pula menjadi seorang anak untuknya. Dan memaafkan ketidak sempurnaannya adalah salah satu cara kita untuk berdamai dengan diri kita sendiri. Berdamai dengan luka di masa lalu. Berdamai atas ketidaktahuannya dalam pendidikan dan pengasuhan kita semasa kecil. Memaafkannya atas ketidaktahuannya dalam mengekspresikan rasa cintanya pada kita. Maafkanlah! Untuk ketidaktahuan itu
Baca juga: Sudahkah Ayah Bunda Mengajarkan Konsep Maaf Memaafkan Pada Anak? Begini Caranya!
Tetapi, percayalah marahnya ibu itu, kata-katanya yang menyakitkan itu, tindakannya itu yang terkadang tidak sengaja memukuli kita. Itu semua, bukan karena Ia membenci kita, bukan karena ia tidak menyukai kita, bukan karena Ia tidak menyayangi kita atau pun bukan karena Ia tidak menginginkan kita. Itu semua Ia lakukan karena rasa sayangnya pada kita, rasa cintanya pada kita, dan berharap kita tumbuh menjadi sesuatu yang baik dan semuanya untuk kebaikan kita.
Percayalah, tak ada ibu yang berharap keburukan untuk anak-anaknya. Pastinya ia berharap Ia bisa memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Walau kita tahu, yang terbaik menurut orangtua, belum tentu terbaik pula menurut kita.
Ingatlah sesungguhnya Ia sangat mencintai kita. Mau mengandung kita, melahirkan kita dan membesarkan kita. Ia hanya tidak tahu bagaimana cara mengungkapkan rasa cintanya pada anaknya dengan cara yang benar. Dikarenakan terbatasnya ilmunya di masa lalu dan terbatasnya waktu ia untuk belajar.
Wahai teruntukmu yang pernah terluka di masa lalu karena seseorang yang bernama ibu. Untuk kata-katanya yang menyalahkanmu, kata-katanya yang suka membanding-bandingkanmu, kata-katanya yang mengecap dirimu, kata-katanya yang menghardikmu atau untuk pukulannya yang membekas di fisik dan di hatimu. Sekali lagi maafkanlah itu semua
Ingatlah sewaktu Ia menjagamu sepanjang malam di saat kamu sedang sakit. Ingatlah ketika Ia yang pertama membelamu dari siapapun yang menyakitimu di luar sana. ingatlah betapa ia ikut bersusah payah mencari nafkah untuk membantumu dan saudara-saudaramu yang lain agar mampu bersekolah dan agar tetap bertahan hidup atau Ia mengorbakan dirinya, waktunya, pendidikannya, kebebasannya. Hanya untuk membesarkanmu dan saudaramu di rumah. Karena, sesungguhnya kita tidak pernah tahu, apa saja yang telah Ia perjuangkan untuk kita dalam hidupnya dari semasa kita kecil.
Baca juga: Ingin DiKenang Seperti Apakah Kita Oleh Anak Kita ? Yuk, Ikuti 10 Cara Mengukir Kenangan Manis Di Hati Anak
Kasihanilah Ia. Ia pasti hidup dengan tidak bahagia dan penuh tekanan. Hingga, Ia pun membesarkan kita dengan ketidakbahagian pula. Walau dengan semua ketidaknyamanan itu dalam hidupnya. Ia masih mau membesarkan anak-anaknya. Sungguh, begitulah cara Ia mencintai anak-anaknya yang tidak kita ketahui.
Coba lihat ibumu! Dia yang kini telah semakin menua, kerutan-kerutan telah menghiasi wajahnya dan tubuhnya dimana-mana. Rambutnya yang semakin hari semakin beruban, fisiknya yang telah lemah dan gontai ketika berjalan dan rasa lelah dalam hidupnya masih berbekas di wajahnya.
Lihatlah wajahnya yang sedang tertidur lelap itu! Amatilah semuanya dari dirinya dalam diammu. Kamu, akan melihat sisa-sisa perjuangannya dan lelahnya dalam membesarkanmu. Kamu, akan temukan betapa Ia mencintaimu dan saudara-saudaramu. Rasa cinta yang tak terucapkan dengan kata dan tersembunyi jauh di lubuk hatinya. Yang tak mampu Ia ungkapkan karena Ia memang tidak tahu bagaimana cara mengungkapkannya
Peluklah Ia, dan katakanlah dalam hatimu!
"Ya Allah, aku memaafkannya. Aku mencintainya. Dan tolong bantu aku untuk membahagiakannya".
Dan katakanlah pada ibumu. Bahwa kamu mencintainya karena-Nya. Jika Ia tak tahu cara mengungkapkan rasa cintanya dengan benar. Maka, engkaulah yang seharusnya mengajarkannya bagaimana seharusnya mengekspresikan rasa cinta dalam perbuatanmu dan kata-katamu padanya.
Baca juga: Sudahkah Kita Membuat Anak Merasa Dicintai Oleh Kita?
Wahai teruntukmu yang pernah memiliki luka di masa lalu karena seseorang yang bernama Ibu. Maafkanlah Ia dan berdamailah dengan dirimu sendiri. Sebelum waktumu benar-benar habis untuk bisa melihatnya. Dan kamu akan menyesali itu suatu hari nanti, dalam hidupmu. Ketika kamu mampu memaafkannya. Maka, kamu akan melihat banyak kebahagian hadir dalam hidupmu dan hidupmu akan penuh cinta bersamanya
Apapun yang ibu lakukan gak sebanding dengan pengorbanannya ya untuk anak.
ReplyDeleteBener Mba. Selalu berusaha berpikir positif ttg ibu kita
DeleteJadi mewek baca tulisannya mak. Ibu adalah malaikat tak bersayap yang selalu ada disaat kita membutuhkannya, yang mencintai kita setulus hati. Kalau ada anak yang menganggap ibunya jahat itu salah besar. TFS ya mak bisa jadi bahan renungan dan inspirasi
ReplyDeleteSama-sama bunda. Senang jika bisa bermanfaat 🙏
DeleteJadi syedih bacanya kak.. btw emang semua fase dalam hidup harus kita ambil positifnya ya kak. kita harus selalu memaafkan ibu yang berlaku sedikit kasar kepada kita. Karena semua ibu pasti sayang ama anaknya ya kak. Jadi sedih baca artikelnya
ReplyDeleteIya bun. Karena tidak ada seseorang sempurna ya 😃
Deletedari masa lalu kita dengan ibu baiknya menjadi pelajaran untuk kita kedepannya (apalagi kalau udah jadi ibu juga) ambillah dan tirulah yang baik, jika ada kekurangan maka jadikanlah pelajaran. Inilah yang berusaha saya terapin sekarang.. makasih mbak tulisannya baguss :D
ReplyDeleteTerima kasih Bunda. Sama-sama ya 😃
DeleteIbu saya meninggal sewaktu saya masih kecil.
ReplyDeletetidak banyak yang saya ketahui karena saya masih terlalu mudah untuk mengerti situasi tersebut.
membaca artikel ini, saya jadi ingat kembali kenangan tentang ibu saya, semoga kelak kita jadi orang tua atau ibu yang baik bagi anak-anak kita
Aaaminnn bun 🙏
DeleteIbu selalu memiliki alasan "semua untuk kebaikanmu" meski kadang pendapat selalu bersebrang dengan anak :')
ReplyDeleteBener bun. Kita ambil pelajarannya dari kekurangannya 😃
DeleteMrebes mili bacanya mba. Semoga Allah memberikan keberkahan pada usia ibu kita semua ya mba dan memaafkan kesalahan kita juga kesalahannya. Aamiin
ReplyDeleteAaaminnm Bun 😃
DeleteYang jelas jadi ibu itu sangaat tidak mudah, ketika ingat masa lalu, meskipun banyak yang akhirnya terbawa sampai sekarang, sy tidak ingin membenci, dendam dan apa pun itu. Semoga sy bisa membahagiakan sebab sejangkal pun sy tak bisa membalas kebaikan ibu..
ReplyDeleteBener bun jadi ibu itu ga mudah ya. Semoga kita bisa jadi ibu yang baik2 untuk anak2 kita kelak
Deletesaya sdh dalam fase memaafkan. sayang, beliau masih belum bisa menerima saya sampai saat ini. bukan krna kurang ilmu, tapi krna pelampiasan trauma masa lalu.
ReplyDeletemeskipun begitu, saya bersyukur. trauma yg membawa jalan hidup tidak spt anak normal lainya, justru mengantarkan saya pada jodoh yg mencintai dan menerima saya apa adanya :)
Wah jadi pengen peluk bundaaaa. Apapun kekurangan ibu kita. Semoga bisa jadi pelajaran untuk kita ya, bagaimana seharusnya menjadi seorang ibu 🙏
DeleteHiks...Mewek bacanya!
ReplyDeleteTak ada manusia sempurna, pun Ibu kita.
Semoga kita bisa mengambil hikmah dan tak melakukan keburukan yang sama untuk anak-anak kita kelak..
Maaf bikin bunda sedih. Aaminnn. Semoga kita bisa ambil pelajarannya ya 🙏
Deleteya,Allah ini postingan paling menyentuh.aq sering baca tulisan tentang ibu tapi baru kali ini tulisan bunda membuat hatiku bergetar,tanpa terasa meneteskan air mata&mengingat semua memori lalu.
ReplyDeleteSemoga perasaannya semakin membaij ya bun. 😘
DeleteBagaimanapun cerita tentang ibu kita, ibu tetaplah ibu ya mbak. Semoga kita bisa menjadi tiket surga untuk ibu kita...dan semoga kita bisa menjadi ibu terbaik untuk anak anak kita. I love Ibuuuu...
ReplyDeleteibu memang kadang stres yang melanda membuatnya spt itu ya
ReplyDeleteMungkin sekarang kita bisa memaklumi, tetapi emosi negatif kadang masih tetap ada tersimpan dan wujudnya macam2 bisa merasa insecure, boros, pendiam, minder, dsb. Baiknya emosi negatif ini direalease demi kebaikan kita, salah satu caranya kata guruku dgn teknik hooponopono dan seft. Alhamdulillah aku juga melakukan teknik tsb atas izin Allah ada perubahan lebih baik. Wallahu'alam. Sekadar sharing ya Bun... ����
ReplyDeleteTerharu membacanya sedih memang apalagi jika kita teringat sosok IBU
ReplyDeleteJadi ingat ibu. :(
ReplyDeleteSaya pun sadar kalau semua yang dilakukan adalah bentuk cinta ibu yang lain. Bentuk cinta yang seringkali tak dapat kita pahami. Bahkan sering kita anggap justru sebaliknya.
Hal yang saya takutkan kemudian adalah bagaimana caranya agar pola asuh itj tak menurun pada anak saya nanti. Merrka yang pernah dibentak, dibandingkan, dan segala perbuatan tak menyenangkan lain akan punya kecenderungan untuk mengulangi hal yang serupa. PR besar untuk memutus lingkaran setan tersebut.
seberapapun besar sakit hati kita terhadap ibu, sudah menjadi kewajiban kita sebagai anak meaafkannya, sebagaimana beliau memaafkan kesalahan kita yang bahkan lebih besar dari itu
ReplyDeleteDuh bun, bikin melow aja. Teringat ibu yang jauh di sana dan kami blm bisa merawatnya diusia senjanya
ReplyDelete