Hai Bunda, hari ini saya mau berbagi lagi isi seminar yang saya ikuti beberapa hari yang lalu dengan judul seminarnya adalah "Why Reading Matters in Eary Years". Jadi, intinya betapa pentingnya membaca buku perlu dikenalkan pada anak sejak dini. Dikenalkan ya, Bun. Bukan berarti mengajarkan anak membaca buku sejak dini, karena mengajarkan anak membaca buku jika, usia anak sudah matang untuk belajar membaca.
Menurut Ibu Yeti Widiati, Psikolog, Usia yang matang untuk anak belajar membaca adalah sekitar usia 5 tahun ke atas, itu pun harus dengan metode bermain dan ramah anak. Tetapi, ada juga ahli parenting yang lain berpendapat untuk mengajarkan anak membaca ketika usia anak di atas 6 tahun. Itu semua, dikembalikan lagi pada kita orang tuanya, untuk memilih pendapat ahli yang mana, ya Bun.
Yang penting jangan dibawah usia 5 tahun, kita sudah mengajarkan anak membaca. karena dunia mereka masih dunia bermain. Daripada kita mengajarkan anak membaca buku, lebih baik kita mengenalkan mereka pada buku dengan cara membacakan buku pada anak sejak dini. Itu penting, lho, Bun. Mengapa? Yuk kita simak isi seminarnya dan sebelum itu, mari kita berkenalan dahulu dengan narasumber kita
Narasumber
👩🏻Nama: Ir Rahayu Wijayanti
🏡Alamat: -
💼💼Aktifitas saat ini sebagai:
👉🏻Koordinator, Trainer dan konsultan pendidikan anak usia dini area DIY
2010- skarang :
👉🏻Koordinator, Trainer dan Konsultan Pendidikan Anak Usia Dini Se-Jawa Tengah
👉🏻Serta aktif di Unit manager trainer PT Tigaraksa tbk 2012 - sekarang
✍Pernah aktif di :
1. Area marketing manager d nutrisionist infant product Pt Nestle indonesia 2000 - 2012
2. Pt Tigaraksa Satria Tbk 2007- sekarang
3. Changing Environtment Training Singapore 2002
4. Training of Trainer Pendidikan Anak Usia Dini Jakarta 2008
5. Banyak aktif pada seminar pendidikan anak usia dini dan seminar nutrisi halal dan thoyib
💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐
*"Why Reading Matters in Early Years*"
Dear Ayah Bunda,
Sebelumnya, terimakasih untuk komitment ayah bunda yang luar biasa. Perkembangan teknologi, memudahkan kita untuk belajar dan berkumpul, sharing bersama seperti sekarang ini.
Kenapa, sih, tahun-tahun awal pada kehidupan seorang anak itu penting?
"Tahun - tahun yang paling berdampak pada kehidupan anak kita adalah sebelum anak masuk Sekolah."Kenapa? Karena pada saat seorang bayi berusia 8 bulan, otaknya memiliki 1000 triliun sambungan syaraf.
Dan pada saat seorang anak berusia 10thn, maka, jumlah sambungan syaraf yang 1000 triliun tersebut akan berkurang Menjadi 500 triliun, bahkan jumlahnya bisa kurang dari itu.
Dengan fakta di atas, maka artinya adalah pengalaman di tahun-tahun awal kehidupan seorang anak, akan mempengaruhi pengurangan jumlah sel sel syaraf tersebut.
Tahukah Bunda mengapa ini terjadi?
Karena otak bekarja atas dasar :
Gunakan,... atau kalau tidak, maka .... ia akan hilang.
Mengapa kita harus menumbuhkan minat baca sejak dini?
Anak-anak memiliki kemampuan belajar yang sangat tinggi. Mereka mudah sekali mempelajari sesuatu yang baru.
Ketika anak-anak kita masih berusia balita (bawah tiga tahun), mereka dengan mudahnya meniru perilaku-perilaku yang mereka lihat di lingkungan tempat mereka tinggal. Hal ini terjadi karena perkembangan otak paling pesat terjadi pada rentang usia 0-6 tahun.
Ketika seorang anak telahir di dunia ini, pertumbuhan otaknya sudah 25%, ketika mereka berusia 18 bulan sudah mencapai 50% dan di saat mereka berusia 6 tahun pertumbuhan otak anak mencapai 90% serta mencapai ukuran maksimal ketika berusia 18 tahun (100%).
Pertumbuhan otak ini seiring juga dengan perkembangan intelektual anak. 50% kemampuan intelektual anak berkembang saat lahir sampai umur 4 tahun, menurun menjadi 30% dalam rentang usia 4 sampai 8 tahun, dan ketika mereka berusia 8 sampai 18 tahun semakin menurun menjadi 20%.
Betapa sayangnya jika usia-usia emas (golden age) seorang anak berlalu begitu saja, tanpa mendapatkan sesuatu yang berarti. Padahal membentuk kebiasaan di usia ini jauh lebih mudah dibanding usia sesudahnya.
Banyak manfaat yang diperoleh anak jika mereka senang membaca buku sejak usia mereka masih sangat muda.
Baca juga: 7 Buku Cerita Edukasi untuk Balita yang Bisa Jadi Pilihan Bunda
Mengapa membaca itu penting?
Membaca merupakan salah satu fungsi tertinggi dari otak manusia dan dapat dikatakan bahwa semua proses belajar didasarkan pada kemampuan membaca. Paul C. Burns, Betty D. Roe & Elinor P. Ross (dalam Teaching Reading in Today’s Elementary School) mengatakan bahwa membaca merupakan suatu proses yang kompleks. Tidak hanya proses membaca itu yang penting tetapi, setiap aspek yang ada selama proses membaca juga bekerja dengan sangat kompleks. Ada delapan aspek yang bekerja saat kita membaca, yaitu:
1. aspek sensori,
2. persepsi,
3. sekuensial (tata urutan kerja),
4. pengalaman,
5. berpikir,
6. belajar,
7. asosiasi, dan
8. afeksi.
Kedelapan aspek ini bekerja secara bersamaan saat kita membaca. Sesungguhnya otak anak mempunyai kapasitas yang sangat luas. Otak kita memiliki sekitar seratus miliar sel otak. Angka yang sangat fantastis! Ini sama dengan dua puluh kali lipat seluruh penduduk dunia. Kemampuan otak yang sangat tinggi ini, menjadi tidak berfungsi kalau kita tidak mengembangkannya. Kita mengembangkan otak kalau kita menggunakannya. Sel-sel otak akan saling berhubungan satu sama lain (membentuk koneksi) kalau otak kita gunakan untuk berpikir.
Ketika anak membaca berarti anak sedang menggunakan otaknya untuk berpikir yang membuat sel-sel di otak saling terkoneksi. Semakin sering anak membaca buku maka, semakin banyak sel otak yang terkoneksi. Sel-sel otak yang terkoneksi inilah yang membuat anak menjadi cerdas.
*UNTUK BAYI DAN BALITA*
Mengapa mereka menyukai buku :
• Karena buku bisa dibuka tutup. Buka Tutup. Buka Tutup
• Warna yang cerah dan menarik
• Gambarnya indah
• Kertasnya bisa dikunyah 😬 - ngga terlalu keras atau lembut
• Buku berarti sesuatu yang menyenangkan , rhyme-y, suara suara merdu dan menyenangkan
• Saat membaca buku berarti saat untuk bisa dikeloni ibu
Apa yang akan mereka pelajari?
• Bagaimana menggunakan buku – dibuka, dan didalamnya kita menemukan cerita
• Membaca buku dari kiri ke kanan
• Bahwa ternyata buku dapat menceritakan sebuah kisah
• Bahwa yang namanya cerita ada awal dan akkhir
• Buku adalah bagian normal dan dibutuhkan dalam kehidupan.
Dengan kita melihat rendahnya minat baca anak di Indonesia maka, orangtua di luar sana harus diberikan penyadaran "Betapa Pentingnya Membangun Kecintaan Membaca"
Baca Juga: 20 Manfaat Membacakan Buku Cerita Pada Anak Dari Usia Dini
*12 Manfaat Membacakan Cerita Untuk Anak*
Membacakan cerita bukanlah hal yang sulit. Dengan senang hati anak Anda akan duduk manis begitu Anda bilang, “Waktunya mendengarkan cerita!” Namun jangan salah, membacakan cerita bukanlah kegiatan sampingan yang hanya bisa dilakukan kalau ada waktu luang saja. Berikut ini, sekilas ulasan 12 manfaat membacakan cerita untuk anak.
1. Kemampuan Berbahasa Meningkat
Kemampuan berkomunikasi seseorang dipengaruhi oleh kemampuan berbahasanya sejak kecil. Oleh karena itu, dengan membacakan cerita kepada anak dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasanya. Saat dibacakan cerita, anak-anak akan mendengar beragam kosakata, istilah, struktur kalimat, ungkapan dan peribahasa. Terkadang ada beberapa kata di dalam cerita yang belum dikenal anak. Saat itulah orang tua bisa menjelaskan arti dan penggunaan kata-kata baru tersebut pada anak. Pengenalan terhadap beragam elemen bahasa inilah yang akan meningkatkan kemampuan berbahasanya.
2. Kemampuan Mendengar Meningkat
Sebuah penelitian di London, menemukan bahwa dua dari tiga anak berusia dini menginginkan waktu yang lebih banyak untuk mendengar dongeng sebelum tidur. Penelitian tersebut juga memperlihatkan lebih dari 75 % anak ingin orang tua mereka yang membacakannya. Saat dibacakan cerita yang menarik, perhatian anak-anak akan ’tersedot’ pada cerita itu. Dengan mendengarkan, anak belajar bagaimana sebuah kata diucapkan. Ketika mendengar menjadi sebuah kebiasaan, maka dengan sendirinya anak juga belajar berkonsentrasi dan melatih kemampuan logikanya.
Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan Virginia Walter PhD, seorang profesor bidang studi pendidikan dan studi informasi di University of California, Los Angeles, Amerika Serikat, “Pertama kali anak-anak diceritakan isi buku, mungkin mereka tidak menangkap segalanya. Tetapi, saat mereka mendengarnya lagi dan lagi, mereka mulai memperhatikan pola dan urutan cerita.” Jika anak Anda memberikan komentar, pertanyaan atau keesokan harinya anak ingin membahas, itu tandanya anak Anda mendengarkan cerita dengan baik.
3. Kemampuan Berkomunikasi Verbal Meningkat
Topik yang menarik pada cerita dapat memancing anak untuk membahasnya. Dialog yang terjadi antara anak dan orang tua saat membacakan cerita merupakan pengalaman anak dalam berkomunikasi verbal. Dari pengalamannya, ia akan belajar bagaimana bertanya, menanggapi, dan mengungkapkan pendapat. Oleh karena itu, saat membacakan cerita, Anda perlu mengusahakan agar terjadi komunikasi dua arah. Jangan biarkan anak Anda pasif mendengarkan saja sepanjang Anda membacakan cerita. Selingi dengan pertanyaan-pertanyaan ringan yang berhubungan dengan alur cerita atau menggantung kalimat untuk sekedar memancing komentar anak.
4. Kemampuan Konseptual Meningkat
Dongeng dapat memperkenalkan anak pada konsep-konsep baru. Bahkan melalui dongeng, konsep abstrak seperti hormat, sayang dan tolong-menolong dapat dimengerti oleh anak. Kemampuan konseptual anak kemudian akan berpengaruh pada kemampuan anak dalam menyikapi konsep-konsep yang ditemuinya dalam kehidupan nyata. Sebaiknya, Anda memilih buku-buku cerita yang sesuai dengan usia anak sehingga konsep-konsep yang diajarkan dalam buku tersebut sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak Anda. Perlu diingat bahwa anak yang cerdas bukanlah anak yang mengerti segalanya. Anak yang cerdas adalah anak yang mendapat stimulasi tepat sesuai dengan usianya.
5. Kemampuan Memecahkan Masalah Meningkat
Selain dari pengalaman langsung, anak-anak juga dapat belajar dari cerita. Semakin banyak cerita yang didengarnya, semakin banyak pengetahuan anak. Cerita yang dituturkan membuat anak belajar berbagai kejadian, memahami karakter tokoh, mengerti sebab akibat. Hal ini dapat memperluas pengetahuan dan mempertajam logika anak. Dengan pengetahuan yang luas dan kemampuan logika yang baik, anak dapat mengatasi masalahnya sendiri sesuai dengan usianya.
6. Daya Imajinasi dan Kreativitas Bertambah
Cerita anak memiliki ruang imajinasi yang lebih luas daripada cerita untuk usia remaja dan dewasa. Berbagai adegan terasa menegangkan, berbagai karakter dapat saja muncul, berbagai keajaiban pun bisa datang. Saat cerita dibacakan, imajinasi anak akan berjalan sesuai dengan jalan cerita. Imajinasiimajinasi dalam cerita inilah yang dapat memancing imajinasi anak.
Imajiansi anak dapat menumbuhkan jiwa petualang, mendorong anak untuk memandang dunia sebagai tempat yang mengasyikan. Pengembangan daya imajinasi ini penting sebagai dasar pengembangan kreativitas anak.
7. Kecerdasan Emosi (EQ) Meningkat
Daniel Goleman, seorang ahli psikologi yang banyak melakukan penelitian mengenai kecerdasan emosi menyatakan bahwa 80% keberhasilan seseorang di masyarakat ditentukan oleh kecerdasan emosi, dan hanya 20 persen ditentukan oleh kecerdasan otak.
Karakter di dalam cerita anak dapat membawakan beragam emosi sesuai dengan jalan ceritanya. Melalui karakter dalam cerita anak dapat mengetahui apa yang dimaksud sedih, gembira, marah, takut, bingung, dan lain-lain. Bukan hanya dari penampakan visual yang menggambarkan emosi tersebut tapi juga penyebab mengapa orang merasakan, mengendalikan, mengekspresikan dan mengenali emosi tertentu.
8. Nilai Moral Bertambah
Buku cerita yang baik bermuatan nilai moral. Bahkan ajaran moral menjadi inti dari cerita yang disampaikan. Biasanya buku cerita anak menyisipkan nilai moral seperti penghargaan terhadap teman, penghormatan kepada orang tua, menolong sesama, etika bermasyarakat dan lain-lain. Tentu saja, nilai-nilai moral tersebut disampaikan sesuai dengan tahapan perkembangan dan pemahaman anak.
Melalui cerita, orang tua dibantu untuk mengajarkan pesan-pesan moral dengan cara yang menyenangkan, tidak memaksa atau mengintimidasi. Dari beberapa cerita yang pesan moralnya tidak diungkap secara gamblang, orang tua dapat membantu anak menemukan pesan moral yang terkandung di dalamnya. Orang tua juga dapat menyelipkan beberapa pesan moral lain yang relevan dengan jalan cerita.
9. Wawasan Bertambah
Kelebihan buku cerita dibanding buku kategori lainnya, meskipun sama-sama memiliki muatan informasi yang berharga, buku cerita mampu menyampaikan informasi tersebut dengan cara yang menyenangkan, yaitu melalui cerita. Ketika sebuah informasi disampaikan dengan cara yang menyenangkan, maka informasi tersebut dapat diserap dengan lebih efektif. Dari buku cerita, anak bisa menyerap berbagai informasi. Anak-anak dapat mengetahui apa yang ada di angkasa, beragam perbedaan kebudayaan, mengenai makhluk-makhluk yang ada di bumi, dan lain-lain dengan penyampaian yang lebih mudah dipahami.
10. Pengetahuan Ragam Budaya Bertambah
Anak mungkin saja bingung mendengar temannya yang berbicara dalam bahasa yang berbeda, ia juga mungkin takjub dengan tarian tradisional yang dilihatnya di televisi, bahkan anak juga bisa salah mengartikan perilaku orang lain karena budaya yang berbeda. Pentingnya pengenalan kebudayaan (terutama dalam konteks Indonesia sebagai negara majemuk) sebaiknya dilakukan sejak dini.
Buku cerita adalah media yang tepat bagi anak. Melalui buku cerita, anak-anak dapat memahami beragam jenis kebudayaandengan cara yang menyenangkan. Semakin banyak ia membaca buku dari beragam budaya, maka semakin banyak budaya yang dikenalnya. Pengetahuan budaya yang memadai dapat menjadi bekal anak dalam interaksi sosialnya.
11. Mendapatkan Relaksasi Jiwa dan Raga
Saat sebelum tidur adalah waktu yang tepat untuk membacakan dongeng. Dongeng dan kenyamanan merupakan kombinasi yang mampu membuat anak mendapatkan relaksasi jiwa dan raga. Selain itu, anak-anak juga telah dapat mengenali suara orangtuanya sejak dalam kandungan. Maka, kapanpun anak mendengarkan suara orang tuanya, ia akan merasa lebih nyaman. Hasil penelitian menunjukan bahwa anak yang dibacakan dongeng sebelum tidur dapat tidur lebih nyenyak. Kualitas tidur yang baik, termasuk pada anak-anak akan mempengaruhi kesiapan mental dan kesegaran fisik pada esok paginya ketika bangun.
12. Keakraban Emosi Antara Orang Tua dan Anak Meningkat
Keakraban emosi antara orang tua dan anak dapat meningkat dengan membacakan cerita. Saat membacakan cerita, orang tua cenderung berada di samping anak, mengadakan kontak fisik seperti memeluk atau membelai kepala anak.
Kontak fisik yang terjadi membuat anak merasa nyaman dan akrab dengan orang tuanya. Saat membacakan cerita terjadi interaksi, transfer nilai, pemahaman dan kesepakatan bersama yang membuat anak merasa dekat secara emosional dengan orangtuanya. Untuk memberikan 12 manfaat membaca cerita di atas, Anda hanya perlu meluangkan waktu limabelas menit sebelum tidur. Selain itu, Anda juga perlu memilih buku cerita yang baik untuk anak Anda.
Baca Juga: Caraku Mengenalkan dan Membuat Anak Menyukai Buku
Wah banyak sekali, ya Bun, manfaat membacakan buku untuk anak kita sejak dini. Buat para Bunda yang masih memiliki anak usia dini, yuk jangan kita sia-siakan masa golden age anak kita! Dan buat Bunda yang belum sempat mengenalkan membacakan buku pada anaknya sejak dini, jangan khawatir ya. Tidak ada kata terlambat, hanya perlu lebih berjuang lagi. Semangggattt kita. Kalau Bunda yang lain, gimana sih, cara Bunda mengenalkan membaca pada anak? Bagi ceritanya dong!
❣💕❣💕❣💕❣💕❣💕
Sumber
Ir Rahayu Wijayanti
Seminar Institut Ibu Profesional (IIP)
Pengenalan membaca buku pada anak sejak dini memang kaya manfaat. Semoga banyak orang tua terutama bunda menyadarinya. Bukan malah memegangi anak gadget sejak dini :(
ReplyDeleteSeminar yang bermanfaat ya Bunda, terima kasih sharingnya:)
Sama2 bunda 🙏
Deletebanyak banget manfaat membaca ya bun, selama ini saya cuma bacain buku bantal. lama-lama saya yang bosan karena berulang-ulang dan ceritanya singkat. mungkin saya perlu beli buku beneran yang ceritanya lebih panjang kali ya. thanks for sharing bun :)
ReplyDeleteSama2 bunda. Iya bunda, anak itu seneng minta dibacain buku yang sama dengan berulang2. Malah kita yg bosen ya ngulangnya hihiHi
DeleteSetuju sangat mba. Membacakan juga mengayakan kosa kata pada anak. Terima kasih sharingnya..
ReplyDeleteSama2 bunda. Membaca buku juga bisa menstimulus kemampuan bicara anak jd bkin anak lbh cpet ngomongnya ya 😃
Deletetrimakasigh bunda infonya bermanfaat sekali, setahun lalu pernah hadiri rapat orang tua murit, trus kepalas sekolah memapar kan jika membacakan buku cerita kepada anak itu sama seperti blajar selaama sepulluh hari
ReplyDeleteSama2 bunda 🙏
DeleteMantap ulasannya mba, komplit..
ReplyDeleteTerima Kasih semoga bermanfaat ya 🙏
DeleteSangat bermanfaat sekali nih buat para orang tua. Perlu Tips dan Manfaat Mengenalkan Buku Sejak dari Bayi.
ReplyDeleteSalam dari sinyalalam