Ayah, ketika engkau terlahir menjadi seorang "Ayah" bersyukurlah, karena tidak semua laki-laki bisa terpilih menjadi seorang ayah. Tetapi walau begitu, tak semua ayah pula mampu menjadi seseorang yang benar-benar layak di panggil dengan sebutan "Ayah" bagi anak-anaknya.
Ayah, di saat engkau terpilih menjadi seorang ayah dari anak perempuanmu, bersyukurlah karena kelak kau akan menjadi cinta pertama anak perempuanmu. Tapi tahukah engkau ? tidak semua ayah mampu dan benar-benar menjadi cinta pertama anak perempuannya. Tahukah kenapa ? karena betapa banyak para ayah yang berpikir bahwa perannya hanya mencari nafkah untuk keluarga, memberikan tempat tinggal, memberi makan, memberikan pakaian, menyekolahkan dan untuk hal yang lainnya. Sehingga ayah hanya sibuk bekerja pergi pagi pulang sore dan bahkan malam.
Wahai ayah, peranmu bukan hanya sekedar untuk sesuatu yang tampak dari luar saja, tetapi lebih dari itu. Untuk apa engkau membeli rumah jika di dalamnya tak kau isi dan hiasi dengan sesuatu yang seharus engkau lakukan ?.
Ayah, segeralah pulang. Temani anak perempuanmu bermain, berceritalah dengannya, tanyakan kabarnya, tanyakanlah perasaannya, sering-seringlah menggendongnya, berikan ia banyak pelukan, sering-seringlah berikan ia hadiah, turunkanlah wibawamu yang diluar sana dan masuklah dalam dunianya, temani ia mengerjakan tugasnya dan masa-masa sulitnya dalam belajar mengenal dunia yang tak slalu ramah ini pada setiap diri.
Wahai ayah, waktumu hanya sebentar saja bersamanya. Kelak tak akan kau sadari betapa waktu cepat berlalu hingga kau lihat ia begitu cepat tumbuh dan menjadi dewasa.
Akan datang waktu ketika ia tak lagi bisa kau gendong dan ciumi semaumu. Akan tiba saatnya pula ia merasa malu dan tak ingin engkau memeluk dan merangkulnya lagi di depan umum. Hingga suatu hari nanti ia akan pergi meninggalkanmu untuk menikah dengan laki-laki pilihannya.
Wahai ayah, jadilah cinta pertama anak perempuanmu. Hingga ia menjadi perempuan yang tak mudah jatuh cinta pada sembarang laki-laki hanya karena perhatian yang semu, sebab ia sudah terbiasa mendapatkan perhatian yang tulus tanpa batas darimu.
Wahai ayah, kenalkan dan berikan anak perempuanmu cinta, agar ia tak mudah tersanjung oleh buaian laki-laki hidung belang. Sebab ia telah mendapatkan banyak cinta darimu.
Wahai ayah, pujilah kecantikan anak perempuanmu dan katakanlah padanya "Nak, cantik itu dari hatimu". Agar ia tumbuh menjadi gadis yang percaya diri dan terus mempercantik hatinya hingga terbukti dari akhlaknya yang terlihat menarik, bukan hanya sekedar paras.
Wahai ayah, berikan slalu bahumu untuknya bersandar dan tanganmu untuk ia genggam, agar kelak ia tak mudah memberikan tubuhnya bersandar kepada sembarang bahu dan tangannya untuk sembarang orang yang ingin menggenggamnya.
Wahai ayah, jadilah seorang ayah yang mengembalikan senyum anak perempuannya ketika menangis, agar kelak ia tak sembarang mencari laki-laki lain untuk tempatnya menangis slain dirimu.
Wahai ayah, jadilah superhero di hati anak perempuanmu, agar sampai kapanpun posisimu tak akan pernah tergantikan oleh siapapun dan memiliki tempat tersendiri di hatinya.
Wahai ayah, jadilah sebaik-baik ayah dan cinta pertama anak perempuanmu, agar kelak ketika ia harus menikah, ia akan mencari laki-laki yang baik pula seperti dirimu untuk mendampinginya dan menjadi ayah yang hebat pula bagi anak-anaknya kelak.
Baca juga : Ingin Dikenang Seperti Apakah Kita Oleh Anak Kita ? Yuk, Ikuti 10 Cara Mengukir Kenangan Manis Dihati Anak
Ayah, ukirlah sosokmu menjadi sosok yang indah dan laki-laki terhebat yang pertama kali ditemui anak perempuanmu. Sebelum semuanya terlambat dan engkau menyesalinya di hari tuamu. Menjadi cinta pertama untuk anak perempuan adalah salah satu cara seorang ayah dalam mendidik dan menjaga anak perempuannya. Selamat untuk para ayah yang terus belajar menjadi cinta pertama anak perempuannya
Alhamdulillah suami dekat dengan anak-anak. Ketika di rumah, mereka seolah ingin berebut perhatian ayahnya.
ReplyDeleteAllhamdulillah ya bun, anak2 beruntung dapet ayah yang begini. Sekarang udah mulai langka soalnya ayah bertipe bgini. Saya pun sangat bersyukur dengan suami saya. Allhamdulillah 😍
Deletealhamdulillah suamiku juga dekat dengan anak-anak
ReplyDeleteIa keliatan dari postingan foto di blog bunda. Allhamdulillah kita termasuk istri yg beruntung ya bun 😍
DeleteAnak2 ku juga deket sama ayahnya mb..soale ibu biasanya bagian yang nyuruh2 ke anak..ayo mandi, bljr, mkn... Smntr ayah, bagian yang ajak jln2..mbeliin mainan..😀😊😊
ReplyDeleteAllhamdulillah ya bunda, trus yah ayah kan jarang kebersamaannya ma anak2 karena harus cari nafkah. Jadi pas mereka pulang ke rumah. Jadi lebih sabar menghadapi anak2 n kita bisa istrhat sbntar dari ngasuh hihihi 😂
DeleteSetuju banget sm tulisanmu mbak. Ayah sekarang mmg banyak yg menganggap tugasnya hny cari nafkah, dan menyerahkan sepenuhnya pendidikan kpd ibu. Tfs mbak. Semoga banyak para ayah yg membaca.
DeleteSilahkan mampir ke blogku juga ya mbak :)
'www.meirida.my.id'
Sama2 bundaaaa 😘
Deletesubhanallah mbakkk, artikel nya bikin terenyuh :) keren kata-katanya. suka sama bahasanya. Jadi pengen mencurahkan perasaan pada ayah lewat artikel juga :)
ReplyDeleteAaminnn mba. Terima kasih ya, saya masih harus banyak belajar 😃
DeleteBunda sy sangat sedih sekali bacanya karena anak perempuan pertama saya tidak mau dekat dengan saya, jangankan dicium didekati saja enggak mau dari kecil selagi TK hingga sekarang sudah SMP kls 9.
ReplyDelete